Itikaf adalah amalan malam lailatul qadar berikutnya. Umat muslim juga dianjurkan melakukan iktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Rasulullah sendiri melakukan iktikaf hingga 20 malam di tahun terakhir hidupnya. Iktikaf ini bertujuan untuk menghidupkan malam-malam terakhir bulan Ramadan, baik untuk diri sendiri maupun bersama keluarga.
3. Bersedekah dan Membaca Al Qur’an
Di malam-malam terakhir bulan Ramadan juga dianjurkan untuk lebih banyak bersedekah dan membaca Al Qur’an. Tak hanya itu, Rasulullah mengencangkan kembali semua bentuk ibadah yang biasa dia lakukan.
4. Membaca Allahumma Innaka Afuwwun Tahibul Afwa fa’ fuanni
Rasulullah memperbanyak membaca "Allahumma Innaka Afuwwun Tahibul Afwa fa’ fuanni" pada malam-malam terakhir bulan Ramadan.
Baca Juga: Malam 1000 Bulan Lailatul Qadar Sama dengan Berapa Tahun? Ini Penjelasannya
Bacaan ini juga dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi.
Saat itu Aisyah mengisahkan bahwa dirinya pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang perlu saya baca pada saat malam lailatul qadar?”
Kemudian Rasulullah menjawab, bacalah Allahumma Innaka Afuwwun Tahibul Afwa fa’ fuanni.
Bacaan tersebut berarti Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf. Engkau mencintai maaf. Maka maafkanlah aku.
Lailatul qadar merupakan malam yang penuh kemuliaan karena diturunkan Al-Quran untuk pertama kalinya. Firmal Allah Swt dalam surah Al-Qadar ayat 1 – 3 menyebutkan:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1000 bulan.”
Dijelaskan Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, 1000 bulan bukan waktu yang singkat.
Baca Juga: Berapa Jumlah Rekaat Sholat Lailatul Qadar dan Kapan Waktu Terbaik Mengerjakannya?