AYOSEMARANG.COM -- Beberapa hari yang lalu bulan Ramadhan telah meninggalkan kita banyak kenangan indah yang terjadi di bulan suci tersebut.
Rasa sedih tentunya masih sangat terasa dalam hati dan sanubari setiap muslim.
Tentunya kita tidak dibenarkan untuk terlalu berlarut-larut dalam kesedihan untuk itu agar makna Ramadhan tidak berlalu begitu saja marilah kita bahas puasa sunnah setelahnya.
Baca Juga: Niat Puasa Syawal, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Latinnya
Puasa sunnah dalam ajaran Islam yang terdekat dengan bulan Ramadhan adalah puasa Syawal.
Puasa Ramadhan adalah kesempatan bagi umat Islam untuk lebih meningkatkan kadar keimanannya kepada Allah SWT.
Oleh karenanya agar nilai-nilai Ramadhan tidak terputus disunahkan bagi umat Islam untuk menjalani puasa Syawal.
Puasa Syawal adalah merupakan ibadah sunah yang waktu pelaksanaannya seusai puasa Ramadhan.
Baca Juga: Diet Setelah Lebaran? Coba 5 Jenis Olahraga Ringan Ini untuk Menurunkan Berat Badan Usai Puasa
Dan masih berada di bulan Syawal dilakukan selama 6 hari pada kurun waktu tersebut puasa dilaksanakan secara berturut-turut atau bisa juga dilakukan secara selang seling.
Sebelum menjalankan puasa Syawal sebaiknya kita pahami terlebih dahulu hukum-hukim yang mengaturnya terlebih dahulu.
1. Hukum Puasa Sunnah Syawal
Berdasarkan ijma’ atau kesepakatan para ulama ahli Fiqih bahwa puasa Syawal adalah sunnah.
Baca Juga: 8 Tips Mudik Lebaran Tanpa Harus Membatalkan Puasa: Packing saat Malam hingga Istirahat Cukup