AYOSEMARANG.COM -- Sebagai wujud bhakti kita kepada orang tua yang mungkin saat ini telah tiada dengan memanjatkan doa dan mengirimkan kepadanya Fatihah tentunya sangat dianjurkan dalam agama Islam.
Pengabdian dan bhakti tersebut tidak harus dengan harta atau apapun itu yang bersifat materi namun doa yang ikhlas juga menjadikan bukti bhakti yang nyata.
Tentunya doa dan pengiriman Fatihah pada orang tua yang telah tiada ada tuntunan yang diajarkan agama, lalu bagaimana hal tersebut dapat kita lakukan ? yuk simak penjelasannya.
Setelah kita menyelesaikan ibadah shalat wajib ada amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan yaitu berdzikir dan berdoa termasuk mendoakan orang tua yang telah wafat.
Baca Juga: Yang Biasa Membaca Al-Qur'an Wajib Tahu Doa Setelah Khatam 30 Juz, Biar Makin Berkah
Namun diperbolehkan juga setelah mengucap salam kita langsung kirim Fatihah dan panjatkan doa untuk orang tua tanpa didahului berdzikir.
Walaupun memang yang lebih utama adalah berdzikir terlebih dahulu baru sebelum memanjatkan doa kita kirimkan Fatihah untuk orang tua yang telah wafat.
Atau bisa juga seusai shalat kita berdzikir singkat seraya mengucapkan :
"Astaghfirullahal Azhiim, alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih"
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Digital, tiket.com Selenggarakan Multi-Stakeholder Forum 2023 Kedua di Semarang
Yang artinya : Aku mohon ampun kepada Allah, yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya.
Lalu selanjutnya membaca :
"Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa ala kulli syai'in qodiir"
Yang Artinya : Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tiada sekutu Bagi-Nya, bagi-Nya segala bentuk kekuasaan, bagi-Nya segenap puji alam semesta, Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
