DEMAK, AYOSEMARANG.COM -- Gentong peninggalan Sunan Kalijaga yang berada di komplek makam dianggap bertuah oleh masyarakat, Selasa 27 Juni 2023.
Seringkali para peziarah usai berdoa di cungkup makam mengambil air gentong peninggalan Sunan Kalijaga, baik untuk minum di tempat maupun dibawa pulang.
Juru Kunci Makam Sunan Kalijaga, Raden Edy Mursalin menerangkan, terdapat dua gentong peninggalan Raden Syahid atau Sunan Kalijaga yang airnya dianggap bertuah, yakni Gentong Padasan tempat air wudhu dan gentong Pedaringan untuk menyimpan beras.
Baca Juga: Mustaka Masjid di Demak ini Bengkok, Konon Penunjuk Arah Musibah
Kata dia, beberapa peziarah yang mengambil air dari gentong tersebut dengan maksud mendapat berkah dari Sunan Kalijaga dengan meminta doa kepada Allah SWT.
“Mereka mempercayai untuk sarana pengobatan, ada yang sarana untuk membersihkan hati pikiran menjadi tenang dan lain sebagainya,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, ada yang memanfaatkan air tersebut untuk siraman pengantin dari para pejabat dan membersihkan lingkungan rumah yang dianggap memiliki gangguan.
Baca Juga: Angkat Budaya Lokal, Ketua DPRD Demak Berharap Grebeg Besar Bisa Terdaftar di UNESCO
R Edy menyebut, gentong peninggalan Sunan Kalijaga sudah berusia ratusan tahun dan memiliki nilai historis sejarah.
“Dulu berupa untuk tempat wudhu yang satu, kedua untuk tempat pedaringan menyimpan beras,” ujarnya.
Setelah Sunan Kalijaga tiada, lanut dia, kemudian dimanfaatkan untuk menampung air dan disuguhkan kepada tamu atau peziarah.
Baca Juga: Menilik Tradisi Sakral Pembuatan Minyak Jamas Pusaka Sunan Kalijaga Demak
“Entah kenapa oleh para leluhur setelah beliau mangkat dijadikan tempat air untuk menjamu tamu-tamu eyang Sunan, santri-santrinya yang ingin berziarah ke sini,” tukasnya. (Zaidi)
