Sungai darah mengalir di badanmu
Malahan ketika mata air darah menyatu
Mengalir di tubuh dan wajahmu
Namun tidak bisa runtuhkan benteng semangat juangmu
Bambu runcing pun terus setia disampingmu
Kaki telanjang berlumpur luka
Pakaian kusut ditemani berbagai wangi
Perjuangan terus kau lanjutkan
Namun kini kau telah tiada
Dan meninggalkan kemerdekaan banggsa yang abadi
Nan jaya
Contoh 2 - puisi 17 Agustus pendek untuk anak TK, SD dan SMP
Bayang-Bayang Pejuang
Bayang-bayang semua pejuang negeri
Wangi kau terus membayangi negeri