AYOSEMARANG.COM -- Ternyata begini sejarah dari penyebutan Jalan Malioboro yang berlokasi di Yogyakarta.
Melancong ke Yogyakarta terasa belum afdol jika belum mampir ke kawasan wisata di pusat Kota Yogyakarta yang populer dengan sebutan Jalan Malioboro.
Di sepanjang Jalan Malioboro kita dapat berwisata kuliner dengan aneka makanan khas Jogja, berbelanja souvenir, batik, dan pernak-pernik khas yang lain.
Bahkan jika kita ingin berbelanja segala sesuatu yang berbau tradisional apapun itu, hampir semua bisa kita dapatkan di Pasar Beringharjo yang juga berlokasi di kawasan Jalan Malioboro.
Begitu juga jika ingin berwisata sejarah, di ujung Jalan Malioboro akan bertemu dengan Museum Benteng Vredeburg, Gedung Agung yang bersejarah, serta sejumlah bangunan tua yang ada di sekitarnya.
Gedung Agung tersebut dulu sempat dipergunakan sebagai Istana Kepresidenan Yogyakarta pada masa awal kemerdekaan Indonesia.
Karena Jalan Malioboro ini cukup panjang, lebih kurang 3 kilometeran maka jika merasa tidak sanggup berjalan kaki, bisa mempergunakan jasa kendaraan tradisional yang banyak ditemui di sana.
Baca Juga: Makan di Atas Awan Yogyakarta dengan View 4 Gunung, Bisa Pilih Suasana Sunrise atau Sunset
Namun di balik semua itu, pernahkan terpikir dari mana penamaan Malioboro diambil? Ada yang menyebutkan dari kata "Marlborough", satu gelar "1st Duke of Marlborough".
Gelar tersebut diberikan kepada jenderal terkenal asal Inggris, John Churchill. Sepintas terdengar sama, tetapi hal tersebut ternyata tidak tepat.
Jalan Malioboro merupakan jalan utama menuju Keraton Yogyakarta dan merupakan bagian dalam sumbu filosofis Yogyakarta, yakni jalan yang menghubungkan Tugu Pal Putih - Keraton Yogyakarta - Panggung Krapyak.
Atau jalan yang berada dalam garis imajiner yang memiliki makna tersendiri bagi Keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Ternyata Ada Candi di Dalam Kampus di Universitas Kawasan Yogyakarta Ini, Sudah Tau Belum?