regional

Fakta Kampung Mati di Nganjuk Tak Berpenghuni: Ditinggal 275 KK, Belasan Meninggal Dunia? Ini Penyebabnya

Rabu, 1 November 2023 | 07:41 WIB
Kampung mati di Nganjuk, Jawa Timur. (Ilustrasi: Unsplash/Pavel Neznanov)

Perekonomian masyarakat di Dusun Selopuro yang terletak di Kabupaten Nganjuk ini juga tergolong cukup baik, dibuktikan dengan banyaknya bangunan rumah dengan arsitektur modern.

Kampung di Dusun Selopuro juga terkenal dengan tanahnya yang subur, terlihat dari banyaknya pohon-pohon cengkeh dan rambutan yang tumbuh di sepanjang jalan desa.

Akan tetapi kejadian besar menimpa kampung di Dusun Selopuro, Nganjuk ini yang mampu meluluhkan lantahkan seisi kampung menjadi puing-puing tak bersisa.

Kejadian besar tersebut adalah bencana alam tanah longsor.

Tepatnya pada 14 Februari 2021, kejadian bencana alam tanah longsor memporak-porandakan seisi kampung di Dusun Selopuro, Nganjuk.

Kejadian tepatnya pukul 18.15 WIB, tanah longsor menimpa kampung Dusun Selopuro, Nganjuk yang notabene berada di bawah kaki tebing perbukitan yang memang rawan longsor.

Dilansir dari beberapa sumber, kronologi kejadian bermula pada hari Minggu, 14 Februari 2021, sekitar pukul 15.00 WIB, hujan deras mulai mengguyur kawasan Nganjuk dan sekitarnya.

Karena intensitas hujan yang tinggi dalam waktu yang cukup lama, mampu memicu terjadinya banjir di beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Nganjuk.

Puncaknya sekitar pukul 18.00 WIB, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tebing di Ngetos, Nganjuk longsor, dan menimbun beberapa rumah di bawahnya.

Bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Nganjuk ini menyebabkan belasan rumah hancur dan tertimbun tanah.

Akibat dari bencana tanah longsor ini menyebabkan belasan rumah rusak berat, 14 warga luka-luka berat, dan 19 warga meninggal dunia.

Kampung di Dusun Selopuro, Nganjuk ini sekarang tak terawat dan ditumbuhi semak belukar yang rimbun.

Akibat bencana longsor yang dahsyat, semua warga yang masih selamat dan tidak terkena bencana longsor memutuskan untuk pergi dari kampung dan meninggalkan harta benda yang tertimbun.

Bangunan rumah warga yang masih bertahan di kampung mati ini dan tidak terkena bencana longsor menjadi saksi bisu bahwa kampung ini pernah dihuni oleh masyarakat yang cukup ramai.

Setelah kejadian bencana longsor tersebut, banyak para relawan, petugas dari SAR, dan mitigasi bencana melakukan evakuasi selama berhari-hari.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB