Keseluruhan dari dusun-dusun yang ada pada kampung mati di Temanggung itu memiliki rumah-rumah yang terbuat dari kayu.
Tidak hanya rumah-rumah yang ditinggalkan, area pemakaman umum, mushola, bilik sumur umum juga ditinggalkan warganya.
Pada tahun 1990-an, dusun-dusun di Temanggung ini menurut informasi masih lengkap dan ramai dihuni. Akan tetapi, kini ditinggalkan karena memang aksesnya yang sulit, terisolir, dan berada di tengah hutan.
Letak dari 4 dusun ini juga berada jauh dari dusun-dusun lain yang membuat lambat laun warganya pergi meninggalkan.
Sebelum masuk ke dusun-dusun ini, terdapat wilayah perkebunan kopi yang mana para warga di dusun tersebut dahulu bekerja sebagai pekerja kebun kopi, namun banyak yang akhirnya pensiun dan memilih pulang kampung masing-masing keluar dusun.
Hanya tersisa segelintir orang saja yang masih bertahan di beberapa dusun tersebut, tidak lebih dari 5 rumah yang dihuni, sehingga sisanya menjadi kampung mati yang begitu menyeramkan saat malam hari.
Apakah kira-kira Anda berani berkunjung ke kampung mati di Temanggung yang terisolir dan berada di tengah hutan ini?(*)