BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Menjadi organisasi profesi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memiliki ribuan anggota, sehingga berpotensi diarahkan oleh kelompok tertentu dalam pemilihan umum, baik Pilkada, Pileg, maupun Pilpres.
Namun, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki memastikan netralitas guru-guru yang tergabung organisasi PGRI. Dan tidak ada pengurus yang menjadi tim sukses kelompok tertentu.
"Semua guru saya pastikan netral di Pemilu 2024, meskipun mereka punya hak pilih. Karena mereka semua aparatur Sipil Negara (ASN) yang diatur regulasi," tegasnya, Senin 20 November 2023.
Baca Juga: Mantan Ketua IKA IKIP PGRI Dukung Pernyataan Muhdi Soal Sanksi bagi Kepala Sekolah SMK 1 Sale
Netralitas bagi ASN itu harus. Kata dia, hal ini untuk menghindari konflik kepentingan dan tidak melakukan praktik-praktik intimidasi memihak pasangan tertentu. Baik secara lisan diucapkan pada forum-forum pertemuan, maupun penggunaan atribut bagi ASN.
“Boleh mempunyai pegangan salah satu calon untuk dipilih sendiri, tapi tidak usah digembor-gemborkan ke media sosial. Dan jangan statemen atau tulisan ujaran kebencian dan berita memihak siapa pun di media sosial,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Batang, M Arief Rohman menegaskan bahwa semua guru siap untuk mematuhi regulasi dan anjuran pemerintah untuk bersikap netral pada Pemilu 2024.
“Anjuran Pj Bupati untuk netral akan saya sampaikan kepada semua guru, baik itu ASN maupun Non ASN yang sekarang menjadi anggota PGRI Kabupaten Batang,” terangnya.
M Arief Rohman menyebutkan bahwa PGRI Kabupaten Batang sudah pernah hidup melewati Pemilu dengan netralitas.
"Jadi netralitas di Pemilu ini sudah menjadi hal yang biasa bagi anggota PGRI. Saya imbau kepada anggota PGRI untuk jadi pemilih yang cerdas sesuai hati nuraninya masing-masing, karena guru akan menjadi contoh anak didiknya berperilaku baik dan taat aturan,” tandasnya.(*)