Akibat adanya perang Indochina tersebut mengakibatkan eksodus besar warga Vietnam ke negara lain, seperti Amerika Serikat, Australia hingga Indonesia.
Baca Juga: Tangani Banjir Kaligawe Semarang, Mbak Ita Minta Jembatan Nogososro Ditinggikan
Pada saat itu warga korban perang Indochina atau perang Vietnam ini meminta suaka kepada pemerintah Indonesia.
Yang mana pemerintah Indonesia akhirnya memberikan tempat pengungsian sementara warga Vietnam di kawasan kampung Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur
Kampung Dukuh sendiri dulunya merupakan tanah Pemerintah Daerah atau Departemen Sosial Jakarta Timur.
Namun, karena jiwa kepedulian Indonesia yang tinggi akhirnya pemerintah Indonesia membantu warga Vietnam untuk memberikan tempat pengungsian sementara di Kampung Dukuh.
Dengan jumlah warga Vietnam kurang lebih terdapat 250 jiwa yang mengungsi di kawasan kampung Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Lalu sejak 1977-an warga Vietnam dipindahkan ke tempat pengungsian yang jauh lebih besar yakni di Pulau Bintan, Batam, Indonesia.
Sementara pada kawasan kampung Dukuh di 1981 beralih fungsi sebagai Yayasan Trisna Wirda atau tempat panti Jompo yang memiliki kondisi lingkungan yang asri dan nyaman dengan berbagai fasilitas yang lengkap.
Bahkan dahulu kawasan kampung Dukuh yang kini menjadi kampung mati di Jakarta Timur ini merupakan salah satu proyek percontohan di Indonesia.
Akan tetapi pada 2002 kawasan kampung Dukuh yang berada di Kramat Jati ini dilanda oleh bencana banjir karena adanya debit air hujan yang tinggi.
Di mana saat itu kampung Dukuh merupakan tempat paling rendah, sehingga dapat dikatakan kawasan tersebut menjadi rawan bencana banjir.
Dan benar saja, saat 2007 kawasan kampung Dukuh kembali dilanda oleh bencana banjir.
Namun kali ini bencana banjir di kampung Dukuh terbilang sangat besar yang membuat tanggul kali menjadi jebol karena luapan air yang sangat besar.
Adanya bencana alam tersebut, tentu menimbulkan banyak dampak yang merugikan kawasan kampung Dukuh.