AYOSEMARANG.COM -- Meskipun Kabupaten Demak sudah turun hujan, namun beberapa desa di empat kecamatan masih krisis air bersih, yakni Kecamatan Karangawen, Mranggen, Kebonagung dan Kecamatan Wedung, Kamis 30 November 2023.
Kepala Pelaksana Harian (Kalhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho Luhur Pambudi mengatakan, sampai saat ini masih menangani kekeringan meskipun Kabupaten Demak sudah turun hujan.
Ia mencatat, sampai saat ini sudah mendistribusikan bantuan air bersih dengan total keseluruhan 90 desa sejak kemarau beberpa bulan lalu.
"Masih nangani kekeringan, sebarannya di wilayah selatan Karangawen, Mranggen, Kebonangung, Wedung, yang minta kita kirim," ujarnya baru-baru ini.
Adapun ketersediaan di BPBD Demak saat kurang lebih 500 tangki bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
"Kita masih punya 500 tangki,. Jadi kemarin kita dapat bantuan dari BNPB, saya belum menghitung berapa jumlahnya pasti," terangnya.
Terpisah sebelumnya Ketua DPRD Kabupaten Demak meminta penyaluran air bersih desa kekeringan bisa tepat sasaran.
"Pos-posnya itu harus ada, biasanya kekeringan itu dimana, kecamatan mana itu kan ada BPBD tahu, petakan harusnya begitu," tegasnya.
Slamet pun mendorong setiap desa terdampak kekeringan untuk membangun tandon atau penampung air agar bantuan yang diberikan tidak jadi rebutan warga dan tercecer.
"Solusi terkait dengan hal ini Ketika satu desa ini minta droping air, pastinya di sana ada tandonnya, harusnya," tegasnya.
Kalhar BPBD Demak Agus menambahkan, bahwa distribusi air bersih selama ini dilakukan bagi desa yang meminta bantuan ke BPBD.
"Selama ini yang kita lakukan, ketika dia (desa) minta kita kirim," ujarnya.
Kata Agus, krisis air bersih di Kabupaten Demak belum selesai lantaran hujan belum maksimal sehigga sungai masih susut.
"Masih mengalami kekeringan sungai mati, antusiasnya masih tinggi. Hujan belum maksimal, belum sampai ke sumur-sumur mereka," tandasnya (Zaidi)