BATANG, AYOSEMARANG.COM - Di serambi Masjid At Taubah, suara ayat-ayat suci mengalun, membawa cahaya pencerahan bagi para santri Pondok Pesantren Darut Taubah Lapas Kelas IIB Batang.
Dengan tekun, 66 santri terpilih ini menggali makna dari setiap kata yang mereka baca, berharap mendapatkan ridha Ilahi.
Salah satu dari mereka, Sukron Makmur, telah menghabiskan dua tahun “nyantri”, berbagi kisah transformasinya dari masa lalu yang keras menjadi bagian dari komunitas yang beriman ini.
“Dulu masuk sini karena berkelahi, sekarang ya pingin jadi orang baik,” ujarnya Sukron Makmur, Minggu 17 Maret 2024.
Bagi Sukron, Alquran adalah sumber ketenangan dan pencerahan. Dengan suara yang kadang terbata, ia telah berhasil menghafal tiga hingga empat juz Alquran, menunjukkan bahwa perubahan ke arah yang lebih baik selalu mungkin.
Empat bulan menjelang kebebasannya, Sukron pemuda asal Warungasem itu ingin menunjukkan kepada khalayak untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Ia juga berencana untuk melanjutkan pendidikan agamanya di Kauman Batang, untuk mengejar pemahaman yang lebih dalam tentang Alquran.
Kegiatan ini bukan hanya terbatas pada bulan Ramadan; para santri juga mempelajari ilmu tajwid, hafalan Alquran, dan hukum-hukum Islam, dengan bimbingan ulama yang diundang khusus untuk memberikan petuah.
Baca Juga: Bolehkah Penerima KIP Kuliah 2024 Mendaftar Beasiswa Lain? Begini Jawabannya
Kepala Lapas Kelas IIB Batang, Jose Quelo, bersama dengan petugas lainnya, berkomitmen mendukung para santri, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membina mereka menjadi individu yang beriman dan bertaqwa.
"Baru-baru ini, dua santri berhasil menjadi hafiz, menyelesaikan hafalan Alquran mereka, sebuah pencapaian yang menandai kesuksesan program pembinaan yang dijalankan," katanya.
Para santri Darut Taubah tidak pernah menyia-nyiakan waktu, terus mengucapkan kalimat-kalimat toyyibah, memuji nama Allah, dan berdoa, sebagai tanda harapan akan terbukanya pintu tobat dan pengampunan atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan.