BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batang telah memulai proses seleksi yang ketat bagi calon Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) dengan menggunakan sistem tes Computer Assisted Test (CAT).
Dari 321 pendaftar, 199 peserta berhasil melewati seleksi administrasi dan berhak mengikuti tes berbasis komputer sebagai langkah awal dalam rangkaian seleksi yang komprehensif.
Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Batang, Khikmatun mengungkapkan, setidaknya ada 14 peserta yang tidak memenuhi syarat.
Baca Juga: Jabatan Kepala Desa Jadi 8 Tahun, Pilkades Serentak di Batang Harus Diundur 2 Tahun
“Dari 321 pendaftar, hanya 213 yang mengunggah berkas. Setelah verifikasi administrasi, 14 di antaranya tidak memenuhi syarat, sehingga hanya 199 peserta yang mengikuti tes.” ujar Khikmatun, Senin 6 Mei 2024.
Penyebab utama gagalnya sebagian pendaftar dalam seleksi administrasi adalah ketidaklengkapan berkas.
Beberapa di antaranya tidak menyertakan surat keterangan sehat atau informasi komorbiditas yang diperlukan.
Dalam setiap sesi tes, 100 peserta disebar di beberapa ruang laboratorium komputer SMKN 1 Batang.
Baca Juga: Awas, Selama 2024 Angka DBD di Kendal Capai 341 Kasus, 17 Orang Meninggal Dunia
“Nantinya hanya ada 10 orang untuk tiap kecamatan. Jumlahnya sudah memenuhi, bahkan ada yang sampai 25 orang yang memenuhi persyaratan administrasi.” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Divisi SDM Organisasi dan Diklat Bawaslu Batang, Slamet Muarif menambahkan, memastikan jika peserta yang terpilih merupakan orang yang berkompeten di bidangnya.
“Bawaslu terus melakukan pemantauan terhadap setiap tahapan perekrutan anggota PPK untuk memastikan bahwa anggota yang terpilih adalah yang paling kompeten,” kata Slamet.
Meskipun sempat terjadi kendala teknis dengan jaringan internet, tim teknis KPU berhasil mengatasi masalah tersebut, memastikan bahwa proses seleksi berjalan lancar.
Baca Juga: Kocar Kacir dan Sembunyi di Rumah Warga, Pelajar Bawa Senjata Tajam Diamankan Polisi