KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Kenaikan angka stunting di Desa Pagersari Kecamatan Patean dari 23 anak menjadi 24 anak ini menjadi masalah yang serius. Diperlukan langkah bersama untuk menanggulangi dan mencegah angka stunting tidak terus naik.
Salah satu tokoh masyarakat Dukuh Paturen, Saryadi menilai kurang maksimal upaya edukasi mengenai penanganan stunting menjadi penyebab naiknya angka penderita stunting. Ia berharap edukasi ke masyarakat ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya serta merata di setiap RT.
"Selama ini edukasi kurang maksimal dan tidak merata," ujar Saryadi saat Musyawarah Desa (Musdes) Rembug Stunting tahun 2024 Desa Pagersari Kecamatan Patean Selasa 21 Mei 2024.
Baca Juga: Kasus Stunting Masih Tinggi, Rembug Stunting Usulkan Rumah Desa Sehat
Sekretaris Desa Pagersari, Prasetyo Setiyawan menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menanggulangi stunting.
"Peningkatan Kasus stunting dari tahun kemarin 23 dan kini menjadi 24 adalah masalah kita bersama. Tidak bisa hanya pemerintah saja untuk menanganinya, tetapi semua masyarakat harus ikut serta," ujar Prasetyo.
Sekretaris Desa Pagersari juga mengenalkan warganya yang selesai ikut pelatihan desa cerdas di Jakarta. "Kami berharap oleh-oleh dan rencana ke depan tentang desa Pagersari yang merupakan satu dari dua desa cerdas di Kecamatan Patean dapat memberikan kontribusi positif untuk mengatasi masalah-maaalah di Pagersari ini termasuk masalah stunting," terangnya.
Baca Juga: Selain Gizi, Kualitas Air dan Sanitasi Pengaruh Turunkan Angka Stunting
Dikatakan juga, Musdes rembug stunting ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mengatasi stunting di Desa Pagersari. Hal ini agar desa yang makmur dengan sumber daya alam melimpah ini tidak lagi menjadi desa dengan tingkat stunting tinggi di Kecamatan Patean.