regional

Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi dalam Tradisi Grebeg Dewi Sri di Kampung Jawa Sekatul

Selasa, 9 Juli 2024 | 19:13 WIB
Gunungan hasil bumi sebelum di arak dan diperebutkan warga dalam ritual grebeg dewi sri di Kampung Jawa Sekatul Desa Margosari Limbangan. (edi prayitno/kontributor kendal)

"Saya dari Ambarawa, datang kesini mau ikutan tradisi grebeg Dewi Sri dan mau rebutan padi dan sayurannya biar dapat berkah," kata salah satu warga, Supeni

Dalam berebut hasil bumi, Supeni mendapatkan empat ikat padi yang nantinya akan ditaruh ditempat beras dan dipasang diatas kusen pintu. Supeni percaya hasil bumi yang didapatnya bisa membawa berkah.

"Ini dapat empat ikat padi dan sayuran, mau saya taruh diatas kusen pintu. Sisanya saya masukkan ke tempat beras biar bisa jadi berkah," jelasnya.

Menurut Pengamat Budaya yang juga Sekjen Forum Silahturahmi Keraton Nusantara (FSKN), Profesor Nani Widayati, tradisi mengagungkan Dewi Sri merupakan tradisi lama yang sudah ada sejak dulu.

Baca Juga: Dua Gunungan jadi Rebutan Warga Dalam Kirab Merti Desa Limbangan ke-392

Biasanya tradisi mengagungkan Dewi Sri dilakukan pada saat wetonan paling tinggi. "Jadi tradisi mengagungkan dewi sri ini sebenarnya tradisi lama yang sudah ada sejak dulu. Dan ini dilakukan pada saat wetonan paling tinggi," kata Pengamat Budaya, Prof Nani Widayati.

Dewi Sri dipercaya masyarakat Jawa sebagai simbol atau sosok dewi kemakmuran dan kesuburan terutama padi. Tradisi mengagungkan Dewi Sri patut dilestarikan karena merupakan tradisi daerah yang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Jawa.

"Dewi Sri ini dipercaya masyarakat Jawa sebagai simbol atau sosok dewi kemakmuran dan kesuburan terutama padi. Jadi tradisi dan budaya seperti ini patut dilestarikan karena merupakan tradisi daerah yang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Jawa," pungkasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB