regional

Lebih Untung, Petani Teh di Desa Pacet Reban Batang Beralih Jadi Peternakan Sapi Perah

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:51 WIB
Petani teh di Desa Pacet beralih menjadi peternak sapi perah di Desa Pacet Kecamatan Reban. (Muslihun/Kontributor Batang)

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Sejumlah petani teh di Desa Pacet, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, kini beralih menjadi peternak sapi perah.

Langkah ini diambil karena peternakan sapi perah dianggap lebih menjanjikan dalam meningkatkan ekonomi keluarga.

Kisah inspiratif ini diwakili oleh Ketua Kelompok Peternak Sapi Seper Harum Dua Desa Pacet, Dodi Irawan.

Dodi bercerita bahwa dirinya dan para petani lainnya dulunya mengandalkan penghasilan dari teh.

Baca Juga: TMMD di Desa Pacet, 30 Hari Bikin Askes ke Destinasi Wisata Telaga Dringo dan Kawah Candra Dimuka

Namun, harga teh yang cenderung stagnan selama puluhan tahun sementara kebutuhan hidup terus meningkat, membuat mereka mencari alternatif lain untuk menambah pendapatan keluarga.

"Teh tidak ada jaminan pembayaran yang pasti. Ini yang mendorong sejumlah petani beralih menjadi peternak sapi perah untuk mencari perubahan ekonomi," ujar Dodi, Jumat, 26 Juli 2024.

Desa Pacet, yang berada di ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dengan udara sejuk, ternyata sangat cocok untuk peternakan sapi perah. Kemitraan dengan PT Nestle pun terbukti sangat menguntungkan dan menjanjikan.

"Kami sangat diuntungkan dengan kemitraan ini. Selain tempat yang cocok, kami juga mendapat dukungan penuh dari Nestle," kata Dodi.

Baca Juga: Bus Listrik Ramah Lingkungan Beroperasi di Kawasan Industri Batang

Saat ini, kelompok peternak di Desa Pacet memiliki total 35 ekor sapi, dengan 19 ekor di antaranya sudah dalam masa laktasi. Dari 19 ekor sapi ini, mereka mampu mensuplai kebutuhan Nestle setiap harinya hingga 255 liter susu.

"Kami mulai melakukan penyetoran susu pertama kali pada 30 Desember 2023. Harga satu liter susu mencapai Rp6.700 dan pembayarannya jelas, berbeda dengan teh yang harganya stagnan dan tidak ada jaminan pembayaran," ungkap Dodi.

Meski harga susu sapi di masyarakat bisa mencapai Rp10.000 per liter untuk penjualan eceran, Dodi mengakui bahwa penjualan tersebut tidak konstan dan tidak bisa diandalkan sepenuhnya.

"Penjualan ke masyarakat memang lebih tinggi, tapi tidak konstan. Kemitraan dengan Nestle memberikan kepastian harga dan pembelian," jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB