regional

Pemkab Batang Gelar Pasar Murah Hasil Peternakan untuk Stabilkan Inflasi dan Dorong Daya Beli

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:07 WIB
Pemberian vaksinasi kepada hewan peliharaan masyrakat secara gratis oleh Dislutkanak Batang di pasar murah hasil peternakan. (Muslihun kontributor Batang)

BATANG, AYOSEMARANG.COM- Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, memberikan apresiasi atas digelarnya pasar murah yang berlangsung setiap hari Jumat selama satu bulan, dalam rangka Bulan Bakti Peternakan. Kegiatan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menekan inflasi di Kabupaten Batang.

"Ya, betul, ini diadakan sebagai bagian dari Bulan Bakti Peternakan. Selama sebulan, setiap hari Jumat, kita jual berbagai hasil peternakan seperti telur, olahan ayam, olahan daging, hingga ayam beku," ungkap Lani saat mengunjungi pasar murah di minggu terakhir penyelenggaraan di halaman kantor Dislutkanak Batang, Jumat 11 Oktober 2024.

Pasar murah ini juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan, pemberian vaksin, serta distribusi vitamin untuk hewan secara gratis. Semua layanan tersebut ditangani langsung oleh dokter hewan dari Dinas Peternakan. Lani menegaskan, salah satu tujuan utama kegiatan ini adalah menjaga stabilitas ekonomi daerah.

"Tujuan utama tentu untuk pengendalian inflasi. Alhamdulillah, kondisi inflasi kita sudah stabil, bahkan di bawah rata-rata Jawa Tengah dan nasional. Ini salah satu upaya kita untuk terus menjaga agar inflasi tetap terkendali," tambahnya.

Baca Juga: Kawasan Morodemak Jadi Pengembangan Kawasan Berbasis Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut

Selain itu, Pj Bupati Lani juga memastikan bahwa daya beli masyarakat Kabupaten Batang masih berada pada level yang aman dan stabil.

"Daya beli masyarakat masih normal, stabil, dan stok barang kebutuhan pokok, seperti beras, masih aman. Harganya juga masih terkendali," jelas Lani.

Terkait dengan evaluasi pasar murah ini, Lani menyampaikan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pasar murah diharapkan dapat diperluas ke daerah lain.

"Setelah ini kita akan evaluasi. Karena kegiatan ini mandiri, tidak menggunakan anggaran khusus. Jika sukses, kami rencanakan untuk menyelenggarakannya di kecamatan atau desa lain, selama stok masih tersedia," jelasnya.

Pasar murah hasil peternakan ini bekerja sama langsung dengan peternak lokal, sehingga harga yang ditawarkan lebih terjangkau daripada di pasar. Misalnya, harga telur di pasar murah ini hanya Rp23 ribu per kilogram, sementara harga di luar pasar sudah mencapai Rp25 ribu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 87 Kurikulum Merdeka: Diskusi Teks Interaksi Peserta Didik Difabel di Sekolah Inklusi

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Batang, Windu Suriadj, menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah ini merupakan bagian dari program Jumat Berkah, di mana dinas berperan sebagai perantara antara pengusaha peternakan dan masyarakat.

"Kami tidak mengambil keuntungan dari kegiatan ini. Kami hanya menyalurkan produk peternakan dari pengusaha langsung kepada masyarakat. Misalnya, telur yang dijual di sini, sekitar 400 hingga 500 kilogram per minggu, uangnya langsung diserahkan kepada pengusaha," ungkap Windu.

Ia juga menambahkan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi, terutama ibu-ibu yang memanfaatkan momen pasar murah untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB