BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Memasuki musim penghujan, Kabupaten Batang meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang bersama TNI, Polri, serta tim relawan menggelar Apel Siaga dan Peralatan di Alun-Alun Kabupaten Batang pada Senin 9 Desember 2024.
Kegiatan ini menjadi langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan mencapai puncaknya pada Januari hingga Februari mendatang.
Baca Juga: Mayat Bayi Laki-Laki Ditemukan Mengambang di Pintu Air Sedayu
Acara tersebut dihadiri sekitar 300 peserta dari berbagai elemen, termasuk TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, BPBD, hingga relawan dari setiap kecamatan.
Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kesiapsiagaan ini.
"Terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk relawan, yang selalu siap siaga di setiap kecamatan. Prinsipnya, kita semua harus siap menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi," ujar Lani.
Dalam apel ini, berbagai peralatan penanggulangan bencana turut dipamerkan, seperti mobil dapur umum, ambulans, chainsaw, excavator, hingga kendaraan double cabin yang difungsikan sebagai mobil siaga bencana.
Baca Juga: Kordinasi jadi Kunci Kesiapsiagaan Penanganan Bencana di Kendal
Meski sempat mengalami kendala teknis pada salah satu alat chainsaw, Lani memastikan semua peralatan dalam kondisi siap digunakan.
"Kita memiliki tujuh unit chainsaw, termasuk ada tambahan ekskavator baru, satu unit mobil double cabin, dan satu unit mobil pemadam kebakaran. Semua ini kita siapkan untuk mengantisipasi potensi bencana," tambahnya.
Dengan apel siaga ini, Pemkab Batang berharap seluruh pihak dapat bersinergi untuk mengantisipasi segala kemungkinan bencana. "Semoga tidak ada bencana yang terjadi, tetapi kita semua harus siap menghadapi situasi apa pun," pungkas Lani.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang, Ulul Azmi, menegaskan bahwa kesiapsiagaan ini juga berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Puncak musim penghujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari. Oleh karena itu, Desember ini menjadi waktu yang krusial untuk mempersiapkan personel, peralatan, hingga logistik," ujar Ulul.