regional

Transisi Energi Dorong Ekonomi Desa: Pertamina Ubah Wajah Cilacap Lewat Energi Surya

Rabu, 30 April 2025 | 12:47 WIB
Melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB), Pertamina berhasil menciptakan dampak nyata di berbagai sektor kehidupan warga, khususnya di Desa Mernek, Cilacap. (dok.)

 

CILACAP, AYOSEMARANG.COM – Transisi energi tak hanya jadi jargon nasional. Di tangan PT Pertamina (Persero), langkah konkret itu kini menggerakkan roda ekonomi pedesaan. Melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB), Pertamina berhasil menciptakan dampak nyata di berbagai sektor kehidupan warga, khususnya di Desa Mernek, Cilacap.

Manager CSR Pertamina, Dian Hapsari Firasati, menjelaskan DEB adalah inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan yang menyasar penggunaan energi bersih secara langsung untuk mendukung aktivitas produktif masyarakat. “Program ini bukan hanya soal energi bersih, tapi bagaimana energi itu menjadi penggerak ekonomi — dari pertanian, perikanan, hingga pengolahan sampah dan pariwisata,” kata Dian.

Hingga kini, Pertamina telah mengembangkan 159 program DEB di seluruh Indonesia, menurunkan emisi hingga 729 ribu ton CO2 ekuivalen setiap tahun.

Desa Mernek menjadi contoh sukses. Dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang mendukung sistem pertanian hidroponik dan mesin pengering padi, hasil panen warga melonjak dari 2,5 ton menjadi 4 ton per tahun. Petani tak lagi tergantung cuaca saat musim hujan.

Wisnu Eka Baskhara, Fuel Terminal Manager Maos Pertamina Patra Niaga, menyebut 70% warga Mernek adalah petani dan 80% wilayahnya berupa lahan sawah. “Kami tak ingin program ini hanya jangka pendek. Pertamina membangun sistem berkelanjutan, memastikan desa ini mandiri secara energi dalam lima tahun,” jelasnya.

Kepala Desa Mernek, Bustanul Arifin, menyampaikan kerja sama dengan Pertamina sejak 2019 terus berkembang. Tahun ini, tambahan program Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui panel surya telah menghemat biaya operasional Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dari Rp400 ribu per bulan menjadi nol.

Efeknya terasa langsung. Suyitno, petani lokal, tak lagi membayar listrik hingga Rp100 ribu per bulan sejak menggunakan PLTS. “Sangat membantu, terutama saat musim hujan. Hemat biaya dan kerja jadi lebih efisien,” ungkapnya.

Dengan energi bersih sebagai fondasi, Desa Mernek membuktikan bahwa transisi energi bisa sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.***

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB