3. Hanya Dijadikan Hiburan Sesaat
Motif utama pembelian anak ayam berwarna biasanya hanya karena lucu atau unik, bukan karena niat serius untuk memeliharanya. Ketika warnanya mulai pudar atau anak-anak kehilangan minat, hewan ini sering dibuang atau dibiarkan mati begitu saja. Ini menunjukkan bahwa pembelian tersebut bukan didasari oleh rasa tanggung jawab, melainkan sekadar memenuhi kesenangan sesaat.
4. Menyebabkan Trauma dan Stres pada Anak Ayam
Stres pada hewan, termasuk anak ayam, bisa memicu berbagai penyakit dan memperpendek usia hidup mereka. Ketika mereka diperlakukan tidak layak, apalagi setelah melalui proses pewarnaan dan sering dipindah-pindahkan tanpa perawatan memadai, maka risiko kematian semakin besar. Beberapa bahkan tidak bertahan lebih dari seminggu setelah dibeli.
Baca Juga: Sinergi Pemprov Jateng dan Media untuk Informasi yang Berkualitas
5. Memberi Contoh Buruk pada Anak-Anak
Dengan membeli anak ayam warna-warni hanya karena penampilan luarnya, kita tanpa sadar mengajarkan anak-anak bahwa hewan adalah mainan atau barang hiburan, bukan makhluk hidup yang harus dihargai. Padahal, salah satu cara terbaik mendidik anak adalah dengan memberi contoh untuk menyayangi dan merawat makhluk hidup dengan penuh tanggung jawab.
6. Tidak Ramah Lingkungan dan Tidak Berkelanjutan
Tren anak ayam warna-warni biasanya dilakukan secara massal oleh pihak-pihak yang hanya mengejar keuntungan. Banyak dari mereka tidak mempedulikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan, termasuk penggunaan bahan kimia, pembuangan limbah pewarna, serta angka kematian ayam yang sangat tinggi. Kondisi ini tentu bertolak belakang dengan prinsip keberlanjutan dan perlindungan terhadap hewan.
Anak ayam warna-warni memang terlihat menarik dan menggemaskan, terutama bagi anak-anak. Namun, di balik warnanya yang cerah, terdapat realitas yang menyedihkan dan tidak manusiawi. Mulai dari proses pewarnaan yang membahayakan, praktik penanganan yang tidak etis, hingga dampaknya terhadap pendidikan anak dan lingkungan, semua menjadi alasan kuat untuk tidak membeli hewan ini.
Sebagai masyarakat yang peduli dan bijak, sebaiknya kita mulai menolak membeli anak ayam yang diwarnai. Edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya memperlakukan hewan dengan kasih sayang juga perlu ditanamkan sejak dini. Jangan biarkan tren sesaat menjadi alasan untuk mengorbankan makhluk hidup yang tidak berdaya.