Jangan Tergoda Warna: Inilah 6 Alasan Mengapa Anak Ayam Warna-Warni Tidak Boleh Dibeli

photo author
- Kamis, 15 Mei 2025 | 16:16 WIB
Anak ayam warna-warni memang lucu, tapi di balik warnanya tersimpan penderitaan akibat pewarnaan paksa yang membahayakan hidupnya. (YouTube Hewan Laut Official)
Anak ayam warna-warni memang lucu, tapi di balik warnanya tersimpan penderitaan akibat pewarnaan paksa yang membahayakan hidupnya. (YouTube Hewan Laut Official)

AYOSEMARANG.COM -- Jika Anda pernah mengunjungi pasar tradisional, bazar, atau festival tertentu, mungkin Anda pernah melihat anak ayam kecil dengan bulu warna-warni mencolok seperti merah muda, hijau neon, biru terang, atau ungu.

Tidak sedikit anak-anak yang tertarik melihat hewan kecil tersebut karena terlihat lucu dan berbeda dari ayam biasa. Bahkan, banyak orang tua yang akhirnya membelikan anak ayam tersebut karena harganya murah dan bisa menjadi hiburan singkat bagi anak-anak.

Sayangnya, di balik penampilan lucu dan warna mencolok tersebut, tersembunyi berbagai fakta yang cukup menyedihkan dan meresahkan. Anak ayam warna-warni bukanlah hasil mutasi alami atau rekayasa genetik, melainkan hasil dari proses pewarnaan paksa yang dilakukan pada anak ayam yang baru menetas.

Proses ini umumnya bertujuan untuk menarik perhatian pembeli, bukan demi kesehatan atau kesejahteraan hewan itu sendiri.

Baca Juga: Berkas Tiga Pelaku Kematian Dr Aulia Risma Diserahkan ke Kejari Semarang, Terancam 9 Tahun Penjara

Fenomena ini masih cukup sering ditemukan di berbagai daerah, bahkan menjadi "tren musiman" menjelang hari libur atau acara tertentu.

Padahal, praktik menjual dan membeli anak ayam berwarna bukan hanya merugikan hewan tersebut, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi manusia, khususnya anak-anak yang tidak memahami bahwa hewan bukanlah mainan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap alasan-alasan mengapa anak ayam warna-warni sebaiknya tidak dibeli. Penjelasan ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih bijak dalam mengambil keputusan, terutama terkait dengan hewan peliharaan dan kesejahteraannya.

1. Pewarnaan Merusak Kesehatan Anak Ayam

Anak ayam yang diwarnai biasanya baru berusia beberapa hari, saat tubuhnya masih sangat rentan dan sensitif. Pewarna yang digunakan sering kali bukan bahan yang aman, dan bisa menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, bahkan keracunan jika terjilat atau masuk ke dalam tubuh ayam. Proses pewarnaan dilakukan tanpa pertimbangan medis, hanya untuk kepentingan estetika dan menarik minat pembeli.

Baca Juga: Wali Kota akan Masukan Eks Timses ke PDAM Semarang, Dewan Pengawas Ancam Bawa ke Ranah Hukum

Banyak anak ayam yang akhirnya mati hanya dalam hitungan hari setelah dibeli, karena tubuh mereka tidak kuat menahan efek dari bahan kimia yang digunakan.

2. Proses Pewarnaan Melibatkan Praktik yang Tidak Etis

Dalam proses pewarnaan massal, anak-anak ayam biasanya dicelup atau disemprotkan pewarna secara paksa. Proses ini tentu menyebabkan stres berat bagi ayam-ayam tersebut. Tidak ada standar kebersihan atau keselamatan dalam pelaksanaannya. Ayam hanya dianggap sebagai objek jual-beli, bukan sebagai makhluk hidup yang memiliki hak untuk diperlakukan dengan layak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X