regional

Perubahan APBD Jateng 2025 Masih Diprioritaskan untuk Infrastruktur

Senin, 28 Juli 2025 | 20:27 WIB
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat mengikuti sidang paripurna. Luthfi masih prioritaskan infrastruktur. (Humas Jateng)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025 masih diprioritaskan untuk perbaikan infrastruktur.

Hal itu disampaikan saat Rapat Paripurna dengan agenda mengenai penjelasan Gubernur atas Rancangan Perubahan APBD Jawa Tengah tahun anggaran 2025 di Gedung DRPRD Jateng pada Senin, 28 Juli 2025.

“Fokus utama untuk Rancangan Perubahan APBD 2025 adalah infrastruktur. Peningkatan infrastruktur ini kita lakukan untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah,” kata Luthfi

Infrastruktur itu, kata dia, di antaranya pembangunan infrastruktur jalan, infrastruktur jembatan, infrastruktur teknologi dan data, infrastruktur sekolah dan infrastruktur penyediaan air untuk petani.

"Jalan-jembatan, kita lakukan pemeliharaan dan pembangunan. Fokus kita bantu (jalan-jembatan) adalah yang punya impak pada perekonomian,” katanya.

Baca Juga: Imbas Sengketa Bagi Jesica: Berangkat Sekolah Lewat Anak Sungai Kaligarang Semarang yang Licin dan Berbatu

Kemudian perbaikan irigasi, pengadaan mobile pump, pembangunan embung, hingga program konservasi hutan.

“Jaringan irigasi ini penting, sekunder primer tersier harus tersambung agar swasembada pangan terwujud. Sehingga tidak ada istilah masyarakat pertanian tidak mendapatkan irigasi,” jelasnya.

Tak ketinggalan rehabilitasi pelabuhan dan dermaga perikanan; perluasan akses internet di desa dan kecamatan serta bantuan keuangan infrastruktur ke kabupaten/kota dan desa.

“Kita ingin cepat segera di-acc dan segera diajukan ke Kemendagri. Biar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kita bisa bergerak,” tegasnya.

Baca Juga: Pelajar Bingung Kuliah , Suara Inklusi Kendal Gelar Seminar Beasiswa

Sebagai informasi, Rancangan APBD Perubahan Provinsi Jateng yang disepakati meliputi proyeksi kenaikan pendapatan daerah sebesar Rp88,4 miliar, dari sebelumnya Rp24.486.526.112.000 menjadi Rp24.574.934.505.000. Proyeksi kenaikan ini bersumber dari pendapatan rumah sakit atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan pendapatan asli daerah lain-lain yang sah.

Sementara belanja daerah secara keseluruhan juga bertambah sebesar Rp303,1 miliar, dari sebelumnya Rp24.848.826.112.000 menjadi Rp25.151.948.182.000. Belanja daerah tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan prioritas. Di antaranya program speling, program infrastruktur, program pendidikan, dan penanggulangan kemiskinan seperti perbaikan RTLH dan bantuan sosial.

“Semoga Allah meridhoi pengabdian kita dan bermanfaat untuk masyarakat kita, dalam rangka membangun Jawa Tengah maju, berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Luthfi.

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB