regional

Rupiah Tresno Budoyo, Cara BI Jateng dan Pemprov Bangun Ekonomi Digital Berbasis Kearifan Lokal

Senin, 3 November 2025 | 14:10 WIB
Rupiah Tresno Budaya cara BI Jateng dan Pemprov bangun ekonomi digital berbasis kearifan lokal. (BI)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mendorong transformasi ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui kegiatan tahunan Rupiah Tresno Budoyo 2025 yang digelar di Radjawali Cultural Center Semarang, Sabtu 1 November 2025, BI Jateng menghadirkan pendekatan unik: menggabungkan edukasi keuangan digital dengan pelestarian budaya lokal.

Mengusung tema “Dua Abad Perang Jawa: Menghidupkan Martabat, Meneguhkan Kemandirian”, acara ini menjadi wadah kolaboratif antara dunia kebudayaan dan sektor ekonomi.

Tujuannya, memperluas literasi masyarakat mengenai sistem pembayaran non-tunai serta meneguhkan semangat kemandirian ekonomi berbasis nilai-nilai lokal.

Baca Juga: Dinilai Paham Tim, Ega Raka Ghalih Teruskan Kinerja di PSIS Semarang sebagai Pelatih Kepala

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari dukungan BI Jateng terhadap program nasional Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang berfokus pada sinergi, inovasi, dan literasi digital di seluruh daerah.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengatakan Rupiah Tresno Budoyo bukan sekadar ajang budaya, tetapi juga momentum apresiasi terhadap mitra strategis atas capaian perluasan digitalisasi di Jawa Tengah.

“Keberhasilan digitalisasi di Jawa Tengah tidak lepas dari kolaborasi erat antara pemerintah daerah, perbankan, dan pelaku usaha. Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkuat kembali semangat sinergi untuk mempercepat inklusi keuangan digital di semua lapisan masyarakat,” ujar Rahmat.

Berdasarkan data BI, perkembangan akseptasi digital di Jawa Tengah tumbuh pesat. Per Agustus 2025, jumlah merchant QRIS mencapai lebih dari 4,1 juta atau meningkat 21,44% (yoy) dan menempati posisi keempat nasional.

Baca Juga: Benarkah Sarapan Tidak Penting? Ini Fakta dan Penjelasan Ilmiah Makan Pagi

Dari sisi pengguna, terdapat penambahan 354.758 pengguna baru, sehingga total pengguna mencapai 7,98 juta dan menempati peringkat ketiga nasional.

Volume transaksi QRIS juga meningkat signifikan hingga 553 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp77,39 miliar.

Selain itu, implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Jawa Tengah terus menguat.

Provinsi ini berhasil mempertahankan status “Digital” dengan Indeks ETPD 96,5% pada semester I-2025, menjadi bukti nyata penguatan kerja sama antara BI dan pemerintah daerah dalam mempercepat efisiensi keuangan publik.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB