SEMARANG, AYOSEMARANG.COM — Ekonomi Jawa Tengah pada triwulan III 2025 tumbuh 5,37 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,28 persen.
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jateng sepanjang 2025 akan lebih tinggi daripada tahun lalu, didorong permintaan domestik dan penguatan investasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengatakan bahwa fundamental ekonomi Jateng berada pada jalur yang kuat.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah masih terjaga di tengah dinamika global. Kinerja investasi, industri pengolahan, dan ekspor nonmigas menjadi motor utama perekonomian daerah,” ujarnya dalam keterangan, Kamis 20 November 2025.
Baca Juga: Berapa Perkiraan UMK Tegal 2026? Ini Analisis Lengkap dari Dua Skenario Kenaikan
PMTB tercatat tumbuh 6,71 persen (yoy), sejalan dengan realisasi investasi yang telah mencapai 84,42 persen dari target tahunan.
Industri pengolahan juga menunjukkan percepatan dari 4,47 persen menjadi 5,96 persen (yoy), terutama ditopang subsektor tekstil dan alas kaki.
Dari sisi harga, inflasi Oktober 2025 berada pada level 2,86 persen (yoy), masih sesuai sasaran nasional. Tekanan inflasi terutama berasal dari kenaikan harga emas perhiasan serta komoditas pangan seperti telur ayam, daging ayam, dan cabai merah.
Rahmat menegaskan bahwa BI bersama TPID terus memperkuat pengendalian inflasi melalui program hulu–hilir, mulai dari penguatan pasokan, operasi pasar, hingga gerakan pangan murah dan konsumsi pangan alternatif.
Baca Juga: Identitas AKBP B Terungkap, Saksi Kunci Kematian Dosen Untag di Hotel Semarang
“Kami memastikan koordinasi pengendalian inflasi berjalan optimal agar stabilitas harga tetap terjaga,” katanya.
Ia juga menyoroti pesatnya digitalisasi sistem pembayaran. Per September 2025, jumlah pengguna QRIS di Jateng mencapai 8,04 juta dengan volume transaksi 846,3 juta. “Ekosistem digital terus kami perluas untuk mendorong efisiensi ekonomi daerah,” ujarnya.
Rahmat menutup dengan optimisme terhadap prospek Jateng.
“Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk terus melaju. Dengan fondasi ekonomi yang kuat dan sinergi seluruh pihak, kami yakin pertumbuhan yang inklusif dapat tercapai,” katanya.