Meski demikian, Agus menilai sorotan masyarakat menjadi elemen penting dalam upaya pengawasan. Partisipasi publik dinilai membantu pemerintah mendeteksi potensi pelanggaran sejak dini.
“Karena kegiatan ilegal itu kalau tidak ada supporting dari lingkungan, saya kira tidak akan terjadi,” lanjutnya.
Baca Juga: Harga Cabai Tembus Rp80 Ribu, Pemkot Semarang Bergerak Jelang Nataru
Dalam kesempatan yang sama, Agus menegaskan sikap tegas Pemprov Jawa Tengah terhadap praktik penambangan ilegal. Hingga kini, aparat gabungan telah menutup puluhan tambang tanpa izin di berbagai daerah.
“Sejauh ini, kami telah menutup sekitar 20 tambang ilegal di Jawa Tengah. Beberapa di antaranya Klaten, Boyolali, Magelang dan lainnya,” pungkasnya.