Baca Juga: Urutan Mandi Junub Usai Haid dan Nifas di Bulan Puasa, Baca Niat dan Doa Ini
خَمْسٌ يُفطِرْنَ الصَّائِمَ: الغِيْبَةُ، والنَّمِيْمَةُ، وَالْكَذِبُ، وَالنَّظْرُ بِالشَّهْوَةِ، وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ
Artinya, "Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa, yaitu: (1) membicarakan orang lain; (2) mengadu domba; (3) berbohong; (4) melihat dengan syahwat; dan (5) sumpah palsu". (HR Ad-Dailami).
Ada beberapa hal yang dapat merusak atau menghanguskan pahala puasa di atas, Anda harus sangat ketat terutama saat ngabuburit.
Karena kita terkadang berbicara tanpa memahami kejelekan orang lain, berbohong, mengucapkan kata-kata kotor dan memandang mesum ketika melihat seorang wanita.
Nah, ini menunjukkan hakikat pengendalian diri saat berpuasa. Dengan kata lain, kita tidak hanya diperintahkan untuk menjaga mulut kita dari makan dan minum dan kemaluan kita dari hubungan seksual, tetapi kita juga diperintahkan untuk menjaga mata kita dari apa yang dilarang, mulut kita dari berbicara najis, hati kita dari dengki dan kecemburuan. dari orang lain.
Mengenai hal ini, Syaikh Hasan Al-Massyath, ulama kelahiran Mekkah yang dijuluki Syaikhul Ulama (Guru Ulama), mengatakan dalam salah satu karyanya dalam syair:
إِذَا لَم يَكُنْ فِي السَّمْعِ مِنِّي تَصَاوُنٌ ** وَفِي بَصَرِي غَضٌّ وَفِي مَنْطِقِي صَمْتُ
فَحَظِّي إِذَنْ مِنْ صَومِيَ الجُوعُ وَ الظَّما ** فَإِنْ قُلْتُ إِنِّي صُمْتُ يَومِي فَمَا صُمْتُ
Artinya, "(Jika saat puasa) pendengaranku tidak dijaga, tidak menundukkan pandanganku, dan tidak mendiamkan ucapanku. Maka tidak ada yang aku peroleh dari puasaku kecuali lapar dan dahaga. Sekalipun aku mengatakan "aku puasa", padahal kenyataannya tidak. (Hasan Muhammad Al-Massyath, Is'afu Ahlil Iman bi Wadza'if Syahri Ramadhan, halaman 45).
Baca Juga: Spesifikasi Vivo V27 5G dan Xiaomi 12T 5G Bawa RAM Sama Chipset Berbeda, Harga Selisih Rp600 Ribu!
Dengan demikian, di saat berpuasa kita tidak hanya mendapatkan tugas untuk menjaga waktu sampai tiba buka puasa.
Selain itu, kita juga harus benar-benar menjaga semua anggota tubuh ini selama berpuasa, agar tidak sampai terjerumus pada hal-hal yang bisa merusak pahala puasa.
Sebab, sangat rugi orang-orang yang puasa selama satu hari, namun tidak ada nilai pahala yang bisa ia raih darinya.
Semoga kita semua bisa menjaga diri dari hal-hal yang bisa membatalkan dan menghilangkan pahala puasa.*** (Syarifuddin)