Hari Raya Idul Adha mengingatkan kita akan ketaatan Nabi Ibrahim AS yang siap mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, sebagai bentuk kesetiaan dan ketaatan kepada perintah Allah.
Qurban bukanlah sekadar menyembelih hewan semata, melainkan sebuah tanda keikhlasan dan pengorbanan yang mendalam. Kita dipanggil untuk mengambil inspirasi dari kisah ini, mengingatkan diri kita bahwa ketaatan dan pengorbanan kita kepada Allah merupakan inti dari ibadah qurban.
Poin 2: Qurban sebagai Simbol Kebersamaan dan Persatuan
Qurban juga memiliki makna yang mendalam dalam memperkuat ikatan kita dengan sesama umat manusia.
Ketika kita berqurban, kita berbagi daging qurban dengan mereka yang membutuhkan, termasuk para fakir miskin, yatim piatu, dan kaum dhuafa.
Dalam tindakan ini, kita menyebarkan kebahagiaan, merajut tali persaudaraan, dan mewujudkan kebersamaan yang menjadi salah satu tujuan utama dari ibadah qurban.
Kita belajar untuk saling peduli, saling berbagi, dan memperkuat semangat gotong royong dalam masyarakat.
Baca Juga: Polisi RW Sudah Mulai Turun ke Masyarakat, Diminta Lebih Manfaatkan Aplikasi Libas
Poin 3: Mengamalkan Semangat Qurban dalam Kehidupan Sehari-hari
Hari Raya Idul Adha bukan hanya tentang satu hari dalam setahun, tetapi juga tentang mengamalkan semangat qurban dalam kehidupan sehari-hari.
Kita diingatkan untuk menjadi orang yang rela berkorban, baik dalam hal waktu, tenaga, maupun harta, untuk kepentingan orang lain dan untuk kebaikan bersama.
Membantu sesama, mendukung yang lemah, dan memberikan kontribusi positif dalam masyarakat adalah bentuk nyata dari semangat qurban yang harus terus kita hidupkan.
Baca Juga: 2.300 Pekerja Migran Asal Kendal, Terbanyak Kedua di Jateng
Penutup: