BATANG, AYOSEMARANG.COM - Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika terus berupaya mengentaskan wilayah - wilayah blankspot di desa terpencil di pucuk pegunungan dan perbatasan.
Diskominfo dalam pemenuhan jaringan internet maupun sinyal seluler menggandeng beberapa penyedia jaringan internet atau provider milik BUMN dan swasta.
Terbaru tower BTS diresmikan di Desa Siluruh, Kecamatan Wonotunggal yang merupakan daerah di terpencil yang berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan.
Baca Juga: Rekomendasi Laptop 2023, Laptop Ringan Jadi Idola dan Trend Baru Masa Kini
Satu tahun yang lalu, Diskominfo Batang juga memfasilitasi jaringan internet di wilayah pegunungan Dieng yang ketinggian desa mencapai 1.800 mdpl. Tepatnya di Desa Praten Dukuh Rejosari, Kecamatan Bawang yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.
Masuknya internet di perdesaan untuk mengurangi kesenjangan informasi dan masyarakat melek informasi teknologi serta dapat menumbuhkan geliat perekonomian dengan pemanfaatan internet.
"Kita terus melakukan evaluasi pascamasuknya jaringan internet di beberapa wilayah perdesaan. Karena dengan demografi cukup ekstrem dan akses jalan yang cukup sulit manjadi kendala jaringan internet," kata Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto, saat ditemui di Desa Pranten Kecamatan Bawang, Selasa 15 Agustus 2023.
Diskominfo Batang saat ini fokus mengentaskan wilayah blankspot, khususnya desa terpencil dan terluar di daerah perbatasan.
Baca Juga: Kredit Motor Honda Vario 125 CC Angsuran Per Bulan Cuman Segini Sudah Bisa Buat Muter-muter Semarang
Sehingga masyarakat desa mampu mengembangkan digital ekonomi, digital society dan digital government.
"Awal tahun 2021 kami data ada 33 desa blankspot. Secara bertahap kita entaskan dari blankspot yang kita kerjasamakan penyedia jaringan. Alhamdulillah bersambut dengan program mereka satu demi satu yang tadinya susah sinyal kita entaskan dari blankspot," katanya.
Dari 33 desa blankspot kata Triossy, yang sudah merdeka sinyal mencapai 25 desa. Sisanya 8 desa secara bertahap akan terhubung dengan jaringan internet di tahun 2024. Meskipun tidak blankspot sama sekali dan perlu peningkatan, penguatan jaringan internet serta sinyal seluler.
"Kita masih upayakan jaringan fiber optik (FO) maupun jaringan selulernya. Sebanyak 8 desa itu memang berada di pegunungan yang aksesnya susah dan terpencil. Oleh karena itu, kita menyesuaikan program penyedia jaringan mereka. Kita targetkan tahun 2024 jaringan internet dan pengurangan sinyal seluler di 8 desa tersebut," ungkapnya.