BATANG, AYOSEMARANG.COM- Kekhawatiran akan kehilangan seni dan budaya Jawa yang sarat dengan adat tradisi adiluhung, Sekolah Menengah Pertama SMPN 7 Batang menginisiasi dan menggagas Sekolah Budaya.
Hal itu sesuai arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang, agar tiap institusi pendidikan memiliki karakteristik yang dapat diunggulkan, seperti Sekolah Adiwiyata, Ramah Anak dan lainnya.
“Sekolah kami diupayakan untuk jadi miniatur peradaban Jawa dan menerapkan budaya andap asor (rendah hati) seperti pembiasaan tutur kata yang santun Sugeng Enjang (selamat pagi), Sopan dan Sumeh (murah senyum) atau 3S,” kata Kepala SMPN 7 Batang Muhammad Santoso saat ditemui di halaman SMPN 7 Batang, Kabupaten Batang, Sabtu 26 Agustus 2023.
Memilihnya Sekolah Budaya kata Dua, untuk lebih pada melestarikan budaya Jawa dan menumbuhkan kembangkan kembali di tiap pribadi anak didik dan warga sekolah.
Sekolah Budaya diluncurkan bersamaan dengan peringatan hari lahir ke-29 SMPN 7 Batang, dengan harapan seluruh warga sekolah memiliki karakter Jawa yang kuat.
“Selogan yang kami usung, "Siswa Sejati, Siswaning Pribadhi atau siswa yang sejati selalu belajar pada diri sendiri, untuk menjadi insan yang bermanfaat bagi lingkungannya,” jelasnya.
Untuk memperkuat karakter Jawa, ada pembiasaan yang mengarah agar anak didik memiliki adab. Seperti tiap hari Kamis percakapan antara siswa dengan guru menggunakan bahasa krama (bahasa Jawa yang lebih halus).
Baca Juga: Sungai Surut, Lomba Dayung Bodi Culture Festival Pakai Perahu Karet
Lalu, pergantian jam pelajaran menggunakan gending Jawa, pemutaran tembang Jawa tiap jam istirahat dan dipasangnya selogan berfalsafah Jawa di tiap kelas, seperti becik ketitik ala ketara atau tindakan baik akan kelihatan, tindakan buruk juga akan kelihatan dan lainnya.
"Berbagai permainan tradisional yang hampir punah juga kita tampilkan ke anak didik, untuk memeriahkan hari jadi SMPN 7 Batang. Hal ini perlu dibiasakan untuk mengenalkan anak, bahwa sejak zaman dahulu, telah banyak permainan edukatif yang diciptakan nenek moyang,"tukasnya.