nasional

Tangkap Pelaku Utama Penipuan Investasi Robot Trading, Polisi Sita Ribuan Dollar Singapura

Senin, 24 Januari 2022 | 17:32 WIB
Bareskrim Polri berhasil menangkap aktor utama kasus penipuan investasi robot trading dengan skema ponzi. Pelaku berinisial AMA (31) ditangkap di salah satu hotel bilangan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. (HUMAS POLRI)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Bareskrim Mabes Polri berhasil menangkap pelaku utama kasus penipuan investasi robot trading dengan skema ponzi.

Pelaku berinisial AMA (31) ditangkap di salah satu hotel bilangan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.

Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan, pihaknya mengamankan barang bukti berupa sejumlah uang rupiah, tiga ponsel dan ribuan lembar Dollar Singapura.

Baca Juga: Pimpin Rapat PPKM, Wapres Minta Percepat Penanganan Omicron

“Pada saat penangkapan kemudian dilakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa 1.150 lembar uang Dollar Singapura pecahan 1.000,” ujarnya.

“Diamankan juga 1.000 lembar uang rupiah pecahan Rp 100 ribu rupiah dan tiga unit handphone milik tersangka,” lanjut Whisnu.

Jenderal Bintang Satu itu menjelaskan, ribuan Dollar Singapura itu setara Rp 12.254.400.000. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan kurs saat ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 25 Januari 2022 : Cancer, Leo dan Virgo Cobalah Memahami Orang Lain

Sebelumnya, Dittipideksus Bareskrim Polri menetapkan enam tersangka kasus dugaan penipuan investasi robot trading dengan skema ponzi atau piramida ilegal. Keenamnya adalah AD (35), AMA (31), AK (42), D (42), DES (27), dan MS (26).

Para pelaku menerapkan sistem skema piramida. Mereka menjanjikan bonus atau keuntungan antara 2 persen sampai dengan 10 persen apabila berhasil mendapatkan anggota baru.

Baca Juga: Blinks Protes ke YG Entertainment, Minta BLACKPINK Segera Comeback

Tersangka melancarkan aksinya di Jakarta, Malang, dan beberapa wilayah lain. Adapun barang bukti yang disita sebelumnya antara lain, 2 mobil BMW, 1 mobil Lexus, 6 laptop, dan 2 ponsel.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 105 dan atau Pasal 106 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan atau Pasal 3 dan atau Pasal 4 dan atau Pasal 5 dan atau Pasal 6 Jo Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Tags

Terkini