BATANG, AYOSEMARANG.COM - Meningkatnya pemukiman perumahan di Kota Batang tidak serta merta bisa mendapat kecukupan air bersih.
Pasalnya, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan saat ini khusus wilayah Kecamatan Batang permintaan sambungan pelangan harus inden bulanan hingga tahunan.
"Pertumbuhan perumahan sangat pesat di Kecamatan Batang ini. Kami agak kerepotan karena belum punya air bakunya. Kami kewalahan di Kota Batang, tapi di kecamatan lain belum begitu mempengaruhi malah berlebih," ujar Direktur Umum PUDAM Kamulyan Batang Sys Mandayun di kantornya, Kamis 17 Maret 2022.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekomomi Batang Ungguli Jateng, Bupati Wihaji Bangga
Ia menjelaskan, pihaknya selalu mengecek terkait ketersediaan jaringan dan kapasitas. Banyak pemohon dari perumahan yang langsung ditolak, tidak langsung mendapat jatah pemasangan. Pemohon baru itu mendapatkan penundaan hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.
"Banyak permohonan pelanggan baru yang kita tunda, sambil menunggu sumber air baru ataupun optimalisasi pipa yang tersedia," ucapnya.
Sambungan air dari PDAM sendiri menjadi salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh pengembang perumahan. Rumah yang dibangun harus memiliki sambungan air dari PDAM, layaknya sambungan listrik.
Baca Juga: Diduga Sopir Mengantuk, Truk Tox Tabrak Tronton di Tol Batang-Semarang, Satu Orang Tewas
PUDAM Sendang Kamulyan Batang sendiri punya empat jenis sumber air baku. Yaitu, tujuh mata air, air permukaan, SSF, dan sumur bawah tanah. Sumber air baku dan saluran yang ada saat ini dianggap belum bisa memenuhi pesatnya pertumbuhan perumahan.
"Kami punya 45 ribu sambungan, 24 ribu diantaranya ada di Kecamatan Batang. Terbanyak adalah rumah tangga, mencapai 90 persen. Sementara sisanya untuk sambungan niaga, sosial, hidran umum, industri, dan pelabuhan. Debit airnya mencapai 1,1 juta kubik air per bulan," tandasnya.