BATANG, AYOSEMARANG.COM- Gunakan sistem e-retribusi di delapan pasar tradisional sejak Desember tahun 2021. Disperindagkop dan UKM Batang mengklaim ada kenaikkan pendapatan dari e-retribusi.
"Ada kenaikkan, karena sebelum e-retribusi banyak pedagang yang membayar belum sesuai ketentuan. Dengan e-retribusi pedagang membayar retribusi sesuai dengan tarif yang diatur dalam Perda Jasa Umum," kata Kepala Disperindagkop dan UKM Batang, Subiyanto melalui Kabid Pasar dan PKL, Supriyanti saat diwawancarai Rabu 23 Maret 2022.
Dijelaskannya, e-retribusi ini diterapkan di delapan pasar daerah. Seperti di Pasar Induk Batang, Limpung, Subah, Plelen, Warungasem, Tersono, Bandar, dan Bawang. Tarif retribusi sendiri untuk los Rp500 per meter, sedangkan untuk kios Rp300 per meter.
Baca Juga: Jelang Hari Jadi Kabupaten Batang, PGRI Gelar Turnamen Sepakbola Lawan Tim Bupati
Sebelum penggunaan e-retribusi, pendapatan retribusi mencapai rata-rata Rp8 Juta per hari. Sedangkan semenjak menggunakan e-retribusi, pendapatan dapat mecapai Rp11 juta per hari.
"Jikalau mengacu target PAD tahun 2022, kami ditarget untuk bisa menghasilkan RP4,5 miliar dari e-retribusi. Sedangkan mulai Januari hingga 15 Maret 2022, tercatat kami sudah memenuhi 18 persen dari target PAD. Kami optimis dan berusaha agar bisa mencapai target," ungkapnya
Supriyanti menyatakan, pendapatan bisa dipantau langsung melalui Bank Jateng dan aplikasi.
Baca Juga: Jelang Ramadan Pemkab Batang Kebut Perbaikan Jalan Subah-Selokarto
"Kami juga berikan informasi ini melalui Diskominfo Batang. Sehingga lebih transparan dan akuntabel. Serta menghindari kontak langsung uang tunai yang bisa jadi sarana penularan virus," jelasnya.
Diakuinya masih ada beberapa pedagang yang belum terbiasa dengan pelayanan ini. Meski begitu secara teknis para pedagang sudah terbantu dengan adanya petugas e-retribusi dan juga agen laku pandai untuk top up saldo.
Baca Juga: Tangani Banjir di Batang, Bupati Wihaji: Sungai Gabus Dinormalisasi
Salah satu penjaga toko silver di Pasar Batang, Vonny mengaku pelaksanaan e-retribusi ini lebih mudah. Selain itu e-retribusi juga lebih efektif karena tidak memerlukan uang kembalian dan lebih transparan.
"Lebih mudah sih memakai e-retribusi. Tinggal nunggu petugas scan QR code yang ada di toko. Kalau saldonya habis tinggal top up saja ke petugas," ujarnya.