Ia menambahkan, terkait perlawanan terhadap korupsi merupakan tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah. Apabila kejujuran ini menjadi nilai bersama, korupsi tidak akan berkembang lagi.
“Target kedepan video dan film yang digeluti pelajar rencananya akan dijadikan ikon di SMA 1 Wonotunggal. Tentu didukung dari kompetensi SDM dan teknologi, sumber daya manusia sudah bagus, hanya teknologi yang perlu kami tingkatkan,” bebernya.
Salah satu pemain, Nabila Yuliana mengutarakan, tidak hanya betmain video pendek “Buah Kejujuran”. tapi ia juga pernah bermain di beberapa video pendek diantaranya Sintren dan Sedekah Bumi.
“Terus terang kami senang banget tapi benar-benar tidak menyangka, karena harus melawan 95 peserta lain se-Jawa Tengah,” terangnya.
Baca Juga: MUDAH, 7 Cara Screenshot di Laptop Ini Belum Banyak yang Tahu
Ia menyikapi tindakan korupsi yang makin merajalela, sebagai siswa harus memiliki kesadaran, bahwa korupsi itu tidak baik dan akan merugikan masyarakat.
“Intinya jangan korupsi sekecil apapun, misalnya tentang uang kembalian ketika membeli sebuah barang atau makanan. Walaupun kelihatannya sederhana, tapi harus jujur, tidak boleh diambil, karena bukan milik kita, kasihan pedagangnya,” tegasnya.
Selama proses produksi seluruh pemain dan kru sempat mengalami kendala, karena cuaca yang terkadang hujan yang cukup deras.
“Bermain di video ini menjadi sarana untuk mencari pengalaman dan kalau ada kesempatan lagi kanapa tidak diambil,” ungkapnya.
Penyerahan Tropi dan hadiah diserahkan langsung Sekda Sumarno di Aula Integritas, Kantor Inspektorat Jawa Tengah, Selasa (7/12/2021) lalu.