Kasus Pencabulan Santriwati di Bandung, Taj Yasin : Lebih Banyak Pesantren yang Bagus

photo author
- Rabu, 15 Desember 2021 | 11:25 WIB
Wagub Taj Yasin (dok)
Wagub Taj Yasin (dok)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Kasus pencabulan yang dilakukan seorang guru kepada santriwatinya sangat mencoreng citra pesantren.

Belasan santriwati Madani Boarding School, Cibiru, Kota Bandung, dicabuli oleh gurunya sendiri.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta kepada warga masyarakat agar tidak memandang buruk pesantren.

Baca Juga: KNPI Kendal Bangkitkan Ekonomi Kreatif Lewat CreativePreneur 2021

Dirinya berpesan justru momen ini harus dijadikan momentum untuk membuktikan dan menyuarakan kepada masyarakat mengenai ajaran pondok pesantren yang murni yang mengedepankan akhlakul karimah serta norma dan syariat Islam.

"Karena ternyata Madani Boarding School tersebut bukan pondok pesantren," ungkap Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, seperti dikutip dari republika.co.id.

Baca Juga: Polisi Ungkap Hasil Tes Urine Rizky Nazar Positif Ganja

Menanggapi terungkapnya kasus boarding school di Cibiru, Taj Yasin meminta masyarakat harus bisa membedakan antara pondok pesantren yang benar- benar mengajarkan syariat dan mengajarkan nilai-nilai akhlakul karimah dengan lembaga yang abal-abal.

Apabila persoalan seperti ini tidak direspons, lanjutnya, berpotensi membuat masyarakat tidak percaya dengan pendidikan di pondok pesantren. Masyarakat menjadi fobia karena pondok pesantren tidak memberikan jaminan rasa aman dan nyaman untuk belajar agama.

Kalau masyarakat menjadi fobia dengan pondok pesantren,  bagaimana tanggung jawab masyarakat pesantren.

Baca Juga: Link Live Streaming Final Liga 3 Persipa Pati vs Persebi Boyolali: Laskar Pandanarang Ingin Sempurnakan Rekor

"Padahal lebih banyak pondok pesantren yang bagus dalam pengelolaaan pendidikannya,"  kata Taj Yasin.

Oleh karena itu, wagub berpandangan, organisasi Islam perempuan seperti JP3M bisa membantu menyuarakan pendidikan pondok pesantren. Antara lain dengan mengunggah konten-konten positif di media sosial.

Di samping itu, bisa juga bergabung dengan Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah. Dengan bergabung ke BKOW, bisa melakukan kontribusi yang lebih besar dalam menyuarakan pesantren yang sesungguhnya.

Baca Juga: Peringkat Pertama KIP Award, Pemkab Batang Sabet Penghargaan Adikarya Tinarbuka

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Sumber: republika.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X