BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Bupati Batang Wihaji menyebutkan ada sekitar 47 ribu orang sasaran vaksinasi di Kabupaten Batang yang telah di vaksin tidak masuk data Pemkab atau bisa disebut data false.
Hal itulah, kata Bupati Batang Wihaji, menjadi salah satu pengaruh dan penyebab keterlambatan capaian vaksinasi.
"Saya minta Dinas kesehatan dalam kurun waktu dua hari menyelesaikan data false untuk diurai. Karena ini salah satu penghambat. Tidak hanya itu, para petugas vaksinator sudah susah mencari orang yang mau divaksin," kata Bupati Batang Wihaji usai rapat koordinasi percepatan vaksinasi di aula kantor bupati setempat, Senin 20 Desember 2021.
Baca Juga: 4 Game Horor Asal Indonesia yang Mendunia, Dijamin Seru
Ia pun mengatakan, ada poin penting usulan dari Ketua Sang Pamongmong (Ketua Paguyuban Kepala Desa) yaitu , misalkan desa dengan jumlah penduduknya 100 orang, terget yang di vaksin 100% sudah tercapai 70%.
Padahal diluar itu sudah tidak ada lagi, karena yang sekian puluh persennya itu di luar daerah.
"Ini yang harus kita urai. Intinya itu bagian dari pekerjaan kita agar targetnya terpenuhi," kata Wihaji.
Dalam upaya percepatan vaksinasi hingga mencapai 100%, Bupati Batang Wihaji meminta semua instansi bersinergi dengan tokoh masyarakat.
"Untuk capai 100% harus keroyokan bersinergi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda, lalu RT, RW dan perangkat desa dan Pak Kades. Kalau hanya mengandalkan dinas kesehatan, Polres dan Kodim 0736 Batang tidak bisa mencapai 100%. Karena kabupaten lain bisa kenapa kita tidak bisa. Oleh karena itu, dengan psikologis yang sama kita harus bisa mencapai 100%,"katanya.
Baca Juga: Punya Jalur Sepeda yang Nyaman, Kota Salatiga jadi Nominasi Kota Ramah Sepeda
Sebagai upaya untuk meningkatan animo masyarakat mendapatkan vaksin, Bupati Batang Wihaji meminta harus ada cara cara unik untuk menarik warga.
"Tadi juga sudah ada usulan dengan cara doorpize. Seperti tadi Kecamatan Kandeman melapor ke saya camatnya, sudah menyiapkan 1.000 sarung dan 13 magic com. Saya terimkasih ini inovatif yang merangsang masyarakat bahwa vaksin ini bikin menyenangkan," katanya.
Wihaji juga berharap ada pihak perusahaan di Kabupaten Batang untuk mensupport doorprize dengan program tangungungjawab sosial lingkungan perusahaan atau CSR nya.
"Barangkali perusahaan bisa mensupport doorprize vaksinasi dengan program CSRnya. Karena kalau dengan anggaran Pemkab sangat terbatas," pintanya.