Subiyanto juga menyebut jumlah pedagang di pasar Batang mencapai 8.222 orang. Rinciannya 5.490 pedagang los, 1.572 pedagang kios dan 1.143 pedagang pelataran.
Penerapan e-retribusi juga membuat target penerimaan meningkat pada 2022. Target awal yaitu Rp 3,15 miliar menjadi Rp 4,5 miliar atau naik 42 persen.
"Tapi untuk retribusi pelataran dan sewa lahan masih manual," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini sudah zaman digital. Baginya, penerapan E-Retribusi untuk mempercepat layanan pembayaran nontunai.
Seorang pedagang, H Mirza mengakui lebih suka penerapan e-retribusi dengan barcode dibanding manual. Menurutnya, pembayaran dengan e Retribusi lebih efektif.
"Nilainya juga lebih murah. Kalau manual Rp 5.000 per hari. Sekarang Rp 3.500 per hari, " tutur pemilik toko haji Ali.
Baca Juga: Pulang Kampung, Khotijah Rintis Industri Kosmetik di Batang
Ia pun bisa menabung untuk membayar retribusi untuk beberapa hari ke depan. Proses pembayaran pun dipotong otomatis dari tabungan retribusi.
Mirza tahu jika uang retribusi langsung masuk ke rekening BPD Jateng. Jadi, kemungkinan untuk penyalahgunaan sangat kecil.
Acara itu juga disertai Penyerahan Santunan Kematian dan Bukti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Pedagang Pasar Batang juga merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan.