Di sela-sela kunjungan ke lokasi bencana tanah longsor di dukuh Rejosari di Desa Pranten, Bupati Batang Wihaji mengatakan, desa yang tidak memiliki jaringan internet ataupun susah sinyal menjadi prioritasnya.
Karena hal itu masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) melalui program smart village.
Baca Juga: Sekitar 10 Ribu Kepala Keluarga di Kendal Dapat Bantuan Sembako PPKM Darurat
"Kita sudah perintah Diskominfo agar difasilitasi sinyal. Karena biasanya masyarakat Pranten sulit sinyal. Sekarang tidak usah bingung, sudah difasilitasi, Cuman penyebaranya tinggal disosialisasikan saja," kata Wihaji.
Polisiti Golkar itu juga menyebutkan, fasilitas jaringan internet bagian dari memberikan kepastian kepada para pelajar di desa Pranten.
"Dulu sekolah online, para pelajar belajar di atas genteng. Sekarang Pemda sudah memfasilitasi ada sinyal di dataran tinggi seperti di desa Pranten," tukasnya.