Dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al Ghazali, diceritakan dialog antara Nabi Musa As dengan Allah SWT :
Nabi Musa berkata kepada Allah: Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah. Lalu manakah ibadahku yang membuat Engkau senang?
Allah: Salat? Salatmu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan salat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan mungkar.
Zikir? Zikirmu itu hanya untukmu sendiri, yang membuat hatimu menjadi tenang.
Puasa? Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.
Nabi Musa: Lalu apa ibadahku yang membuat hatiMu senang Ya Allah?
Allah: Sedekah, dan zakat, serta perbuatan baikmu. Itulah yang membuat Aku senang. Karena saat engkau membahagiakan orang yang sedang susah, Aku hadir disampingnya.
Baca Juga: Amalan Ini Memudahkan Masuk Surga Tanpa Hisab
“Dan Aku akan mengganti dengan ganjaran 700 kali” (Al-Baqarah 261-262)
Dari dialog ini cukup jelas, bahwa jika kita hanya sibuk dengan ibadah ritual dan bangga dengan semua itu berarti kita hanya mencintai diri kita sendiri, bukan Allah.
Tapi, bila kita berbuat baik dan berkorban untuk orang lain, maka itu tandanya kita mencintai Allah dan tentu Allah senang karenanya. Semoga bermanfaat.***