BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Usai tak selesainya proyek rehab oleh kontraktor belum lama ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang akan mengambil langkah penyelesaian pembangunan SDN Wonosegoro 2.
Disdikbud Batang akan memprioritaskan penyelesaian SDN Wonosegoro 2 dalam penganggaran perubahan tahun 2022.
"Untuk penyelesaian, sekolah-sekolah yang belum teratasi menjadi prioritas kami. Seperti yang di Wonosegoro. Kami akan meminta untuk diberi alokasi dalam rangka penyelamatan bangunan. Supaya bisa merampungkan konstruksi atap lebih cepat," kata Kepala Disdikbud Kabupaten Batang Achmad Taufiq melalui Kepala Bidang SD, Yuliyanto saat ditemui di kantornya, Selasa 8 Februari 2022.
Baca Juga: Video Viral Pengantin Wanita Ditinggal Calon Suami di Pesta Pernikahan, Menangis Sepanjang Acara
Yulianto menargetkan alokasi untuk pembelian baja ringan sebagai rangka atap, kusen, dan pemasangan genteng. Pihaknya mengkhawatirkan kondisi bangunan akan rusak jika tidak segera ditangani.
Pembiayaan pun bisa semakin besar bila bangunan tidak terselamatkan. Mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.
"Khusus yang SDN Wonosegoro 2 akan kami usulkan di perubahan anggaran untuk pemasangan atap. Hanya membutuhkan baja ringan untuk rangka atap, karena genteng yang lama masih bisa digunakan," imbuhnya.
Baca Juga: Batang Masuk PPKM Level 1, Begini Respons Bupati Wihaji
Sementara itu, nasib siswa SDN Wonosegoro 2 harus lebih lama belajar secara lesehan. Kegiatan belajar mengajar siswa diungsikan ke Madin Miftakhul Ulum Wonosegoro sejak sekolah dibongkar.
SDN Wonosegoro 2 merupakan salah satu sekolah dari 5 SD yang tak selesai proses rehab bangunannya.
Proyek rehabilitasi sekolah itu dikerjakan oleh satu perusahaan, CV Amelia Rahman dari Cimahi, Jawa Barat. Pengerjaan keseluruhannya dipastikan tidak mencapai 100%.
Baca Juga: Apakah Ada Adegan Vulgar di Love and Leashes? Begini Jawaban Seohyun SNSD
Ratusan siswa kini belum bisa kembali ke kelasnya semula. Ruang kelas belum bisa ditempati dan masih menunggu hasi opname pengerjaan proyek.
"Tahun-tahun selanjutnya, alokasi kami rencanakan untuk penyelesaian rehab yang kemarin tertunda karena penyedia yang tidak melakukan pengerjaan sesuai kontrak," tandasnya.