Hadiri Pelatihan Guru Penggerak, Ini Pesan Bupati Batang Wihaji

photo author
- Rabu, 16 Februari 2022 | 18:40 WIB
Bupati Batang Wihaji saat memberi arahan dalam pelatihan program guru penggerak di SMKN 1 Kandeman Foto: Muslihun Kontributor Batang 
Bupati Batang Wihaji saat memberi arahan dalam pelatihan program guru penggerak di SMKN 1 Kandeman Foto: Muslihun Kontributor Batang 

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa tidak ada murid atau siswa yang bodoh, Ketika guru bisa menggali agar siswa menyukai mata pelajaran dengan pemahaman yang lebih inovatif. 

"Tidak ada siswa bodoh, yang ada siswa itu bisa memahami dalam belajar atau tidak,"kata Wihaji, usai membuka pelatihan program guru penggerak di SMK Kandeman Batang, 16 Februari 2022. 

Dijelaskanya, guru penggerak dibentuk untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Mereka akan menerapkan konsep merdeka belajar.

Baca Juga: Model Majalah Dewasa Novi Amelia Bunuh Diri, Pernah Tabrak 7 Orang saat Mabuk

Adapun guru penggerak juga berperan dalam menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan. Tentunya untuk mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada peserta didik.

"Karena bisa dilihat bahwa siswa pasti mempunyai pelajaran yang tidak disukai. Saya sudah melihat sendiri waktu program belajar ke sekolah-sekolah berjalan kebanyakan siswa tidak menyukai mata pelajaran matematika," terangnya.

Koordinator Agen Guru Penggerak Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Jawa Tengah, Yuliawanto mengatakan, program ini akan mempelajari tiga paket modul. Salah satunya merubah mindset mereka dalam pengajaran. 

Baca Juga: PROFIL Novi Amelia, Diduga Bunuh Diri di Apartemen Kalibata City, Model Majalah Dewasa

Ia mengatakan, seorang guru seharusnya tidak menggap siswa itu sama semunya, dituntut memiliki kepandaian yamg sama. 

Menurutnya, siswa tidak bisa disamaratakan. Ibarat dalam sebuah kelas, ada bebek, kelinci, dan tupai.

Kalau pelajaran berenang, bebek yang paling unggul.
Sementara dalam pelajaran berlari kelinci akan lebih unggul, dan dalam materi memanjat tupai yang punya nilai tertinggi. 

"Ending pendidikan guru penggerak adalah dengan mengembangkan sekolah sesuai aset yang dimiliki. Guru tidak mengeluh dengan keterbatasan aset. Melainkan meningkatkan potensi dengan aset yang dimiliki. Guru penggerak ini disiapkan untuk menjadi leader," tegasnya. 

Baca Juga: Model Malajah Dewasa Novi Amelia Bunuh Diri di Apartemen Kalibata City

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Achmad Taufiq mengatakan, pelatihan tersebut dibuka seluas-luasnya untuk siapapun. Terutama semua pihak yang berprofesi sebagai guru baik yang negeri maupun honorer.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X