Dalam perjalanan Miraj inilah Rasulullah SAW pertama kalinya menerima wahyu salat dari Allah SWT.
Perjalanan tersebut harus dilalui Rasulullah dengan melewati langit yang terdiri dari tujuh lapis. Di tiap lapisan langit inilah, Malaikat Jibril memperkenalkan Rasulullah SAW pada para nabi yang mendiami tiap lapisannya.
Mulanya, Rasulullah SAW menghadap Allah SWT dan menerima perintah salat 50 waktu. Rasulullah SAW kemudian turun kembali hingga singgah di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa AS.
Pada momen tersebut, Nabi Musa menyarankan keringanan jumlah salat kepada Nabi Muhammad SAW karena dirasa memberatkan umat. Mendengar hal itu, Rasulullah SAW pun kembali memohon kepada Allah SWT untuk diberikan keringanan jumlah waktu salat dalam sehari semalam.
Setelah mendapat keringanan 10 rakaat, Rasulullah SAW turun kembali dan bertemu dengan Nabi Musa. Nabi Musa pun lagi-lagi menyarankan hal yang sama untuk diberi keringanan lagi untuk jumlah waktu salat tersebut.
Nabi Muhammad SAW pun kembali memohon keringanan kepada Allah SWT. Hingga sampai saat ini, pensyariatan salat yang berlaku bagi umat muslim adalah salat 5 waktu dalam sehari.
Baca Juga: Kisah Turunnya Perintah Salat saat Isra Miraj
Meskipun pada akhirnya Nabi Musa masih menyarankan hal yang sama pada Nabi Muhammad SAW, namun Rasulullah SAW merasa sudah cukup banyak meminta keringananNya.
Kisah ini menjadi bukti bahwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW merupakan momen penting dalam tegaknya Islam.
Itulah ulasan yang menjawab pertanyaan Isra Miraj tanggal berapa dan Kapan terjadi Isra Miraj yang menjadi perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.