BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Armada pengangkut sampah milik Dinas Lingkungam Hidup atau DLH Batang kondisi sangat memprihatinkan karena minimnya anggaran pemeliharaan.
Sejumlah truk pengangkut sampah DLH Batang pun dipaksa untuk tetap beroperasi dalam kondisi tidak layak jalan.
"Anggaran perbaikan untuk armada hanya Rp100 juta. Jumlah armada kami ada 30. Terdiri atas truk sampah, viar, armrol, elsapek. Sangat jauh dari cukup," kata Kepala DLH Batang, Handy Hakim saat ditemui di kantornya, Jumat 4 Maret 2022.
Baca Juga: Hilang Kesabaran, Disdikbud Batang Putuskan Sepihak Rehabilitasi Sekolah
Ia mencontohkan harga satu ban truk antara Rp1,6 juta hingga Rp1,8 juta. Sementara armadanya saat ini banyak beroperasi dengan ban yang sudah tipis.
Menurutnya, kebutuhan armada tidak hanya ban saja, tapi juga servis hingga perbaikan mesin. Misalnya, tidak sedikit chasis truk yang rusak. Bahkan beberapa armada juga sudah tidak bisa beroperasi dan hanya terparkir di TPA Randukuning.
Di sisi lain, pihaknya juga kekurangan armada alat berat untuk mengeruk sampah. Saat ini, dari dua alat berat, yang berfungsi hanya satu.
Baca Juga: PTM 100 Persen Terbatas di Batang, Siswa Diklaim Lebih Sportif Mengerjakan Soal
"Yang satu rusak terbakar, dan biaya perbaikannya jelas besar. Untuk yang satunya juga sering rusak," ucapnya.
Ia menjelaskan, alat beratnya sangat vital untuk mengatur sampah di TPA Randukuning yang overload. Alat berat harus beroperasi tiap hari dan jika berhenti maka akan terhambat.
Handy mengatakan anggaran perbaikan alat berat pun hanya Rp80 juta per tahun. Anggaran itu digunakan untuk berulangkali menservis satu-satunya alat berat yang berfungsi.
Baca Juga: Jalan Rusak Parah Ramai di Sosmed, DPU PR Batang Rehabilitasi 2 Jalan Ini
Selain masalah pemeliharaan armada, dari sisi jumlah pun masih terbilang kurang. Idealnya dalam satu kecamatan besar, semisal Gringsing, butuh dua armada truk.
Sementara ketersediaan truk saat ini hanya 17 unit, tersebar di seluruh kecamatan.