SADIS Pasukan Rusia Perkosa dan Gantung Lansia Ukraina saat Perang

photo author
- Sabtu, 19 Maret 2022 | 13:47 WIB
 Salah satu potret evakuasi anak yang diselamatkan untuk menjauh dari perang di Ukraina yang dibagikan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.  (Instagram/dmytro_kuleba)
Salah satu potret evakuasi anak yang diselamatkan untuk menjauh dari perang di Ukraina yang dibagikan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba. (Instagram/dmytro_kuleba)

 

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Kejahatan perang Rusia terhadap Ukraina kian mengganas. Anggota parlemen Ukraina mengatakan pasukan Rusia perkosa dan menggantung wanita berusia di atas 60 atau lansia tahun saat krisis perang terjadi.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menuduh pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin mengganti strategi teror baru dalam perangnya dengan menyerang masyarakat rentan yakni wanita dan anak-anak.

Bukti kejahatan perang dari Rusia terhadap Ukraina akan terus dikumpulkan untuk dibawa ke European Convention on Human Rights (ECHR). Bukti itu yang akan mengadili Rusia atas kejahatan perangnya.

Baca Juga: Sebut Vladimir Putin Psikopat, Model Rusia Ditemukan Tewas Dalam Koper

Hal tersebut juga disampaikan anggota parlemen dari partai oposisi Ukraina, Holos, Lesia Vasylenko. Ia menyebut korban serangan seksual pasukan Rusia bunuh diri usai diperkosa.

“Sebagian besar [wanita di atas 60 tahun] dieksekusi setelah diperkosa atau bunuh diri. Masalah utamanya adalah para korban dan keluarga tidak memiliki kekuatan atau kapasitas untuk maju," kata Vasylenko di House of Commons, menyadur Mirror UK, Jumat 18 Maret 2022.

Maria Mezentseva, Anggota Parlemen Ukraina untuk Pelayan Partai Rakyat mengatakan, lansia wanita, dan anak di sekitar sekitar Kyiv, di Bucha dan Irpin menjadi sasaran empuk pasukan Rusia lantaran tak bisa melarikan diri.

Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat 1 April, Tentukan Awal Ramadan 2022, Puasa Berapa Hari Lagi?

Rusia kini memerintahkan pasukannya menembak anak-anak dan perempuan rentan.

Bebagai bukti kejahatan perang atas perintah Vladimir Putin itu kini tengah didokumentasikan secara detail oleh Pemerintahan Ukraina.

Berbagai bukti tersebut diharapkan bisa membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin diadili untuk kejahatan perang di pengadilan pidana internasional di Den Haag.

Baca Juga: Beredar Video 'Mayat Gerak' Serangan Rusia, Cek Kebenarannya!

Sebelumnya, aktis Hollywood, Angelina Jolie juga menekankan agar perang antara Ukraina dan Rusia segera dihentikan.

Aktifis ECHR itu mengatakan tanpa mengakhiri perang, anak-anak akan membayar harga tertinggi dalam trauma, kehilangan masa kanak-kanak, dan kehidupannya yang hancur. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X