Berapa Rakaat Sholat Tarawih yang Sah? Ini Hadits 8 dan 20 Rakaat

photo author
- Sabtu, 2 April 2022 | 13:38 WIB
Umat muslim menjalankan ibadah sunah sholat tarawih di bulan Ramadhan. (ayobandung.com)
Umat muslim menjalankan ibadah sunah sholat tarawih di bulan Ramadhan. (ayobandung.com)

SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Selain melaksanakan kewajiban puasa, umat muslim juga menjalankan ibadah sunah sholat tarawih di bulan Ramadhan. Berapa jumlah rakaat sholat tarawih yang sah, 8 atau 20?

Diketahui, sholat tarawih saat Ramadhan memiliki banyak keutamaan.

Selain mendapatkan pahala yang berlimpah, sholat tarawih di bulan Ramadhan juga mendapatkan pengampunan dosa dari Allah SWT.

Berikut penjelasan terkait jumlah rakaat sholat tarawih yang sah.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Tarawih, Minta Keberkahan Malam Mulia

Mengutip islam.nu.or.id, ada beberapa pendapat mengenai jumlah sholat sunah berjamaah ini, ada yang melaksanakan 8 rakaat ditambah sholat witir, 20 rakaat ditambah sholat witir, bahkan 36 rekaat ditambah sholat witir.

Jika dirangkum, beberapa jumlah rakaat dalam sholat sunah saat Ramadhan ini yang dijalankan tidak dipermasalahkan.

Sholat tarawih adalah kondisi realita yang dicatat dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya, Barangsiapa bangun (sholat malam) di bulan Ramadhan dengan iman dan ihtisab, maka diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu.

Saat Rasulullah Muhammad SAW masih hidup, salat tarawih belum dikenal. Nabi hanya mencontohkan salat malam yang dilakukan selama Ramadhan. Dimasa Khalifah Umar bin Khattab, sholat di malam hari Ramadan ini disebut tarawih, dan mulai diselenggarakan secara berjamaah.

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Tarawih yang Dilafalkan Imam dan Makmum

Hadits riwayat Imam Muslim menyebut, Nabi saat itu salat di Masjid Nabawi saat satu Ramadhan, dan diikuti para sahabatnya. Semakin hari, jamaah yang mengikutinya semakin banyak.

Pada hari keempat dan beberapa hari setelahnya, Nabi tidak muncul di masjid, dan para sahabat menanyakan hal tersebut. Nabi pun menjawab, “sebenarnya tidak ada yang menghambatku untuk turut serta bersama kalian. Hanya saja aku takut nanti hal ini akan menjadi wajib”.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemenimipas Teken MoU dengan Delapan Lembaga Negara

Rabu, 19 November 2025 | 21:03 WIB
X