BATANG, AYOSEMARANG.COM - Untuk mempermudah dalam proses evakuasi warga terdampak banjir pemukiman yang sering melanda di Kota Batang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang di tahun 2022 menganggarkan pengadaan Perahu Fiber SAR (search and rescue).
"Perahu fiber SAR di tahun ini kita beli 5 buah, dengan nilai anggaran Rp50 juta menggunakan dana APBD," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Ulul Azmi saat diwawancarai pada Selasa 5 April 2022.
Baca Juga: Tarawih di Desa Godong, Bupati Batang Wihaji Ditodong Bantuan RTLH
Dipilihnya perahu fiber karena lebih efektif dibanding perahu karet dalam evakuasi warga terdampak banjir pemukiman yang berada di gang sempit.
"Perahu fiber lebih kuat dibanding perahu karet. Kuat itu, ketika nabrak tembok dan paku tetap aman tidak akan bocor." kata Ulul.
Pengadaan perahu fiber dengan ukuran 1,2×2 meter itu mampu memuat 6 orang dan mampu mengapung di ke dalam hingga 20 cm.
Baca Juga: Permintaan Buah Segar Meningkat saat Ramadhan, Petani Buah Melon di Batang Raup Berkah
Perahu fiber SAR peruntukanya dikhususkan untuk evakuasi kelompok masyarakat rentan ketika terjadi banjir di daerah pemukiman padat.
Perahu SAR tanpa mesin itu dalam pengoperasianya hanya bisa didorong dan ditarik. Adapaun daerah rawan banjir pemukiman di Jawa Tengah yang sudah gunakan perahu fiber SAR yaitu Kabupaten Pati dan Rembang.
Ulul Azmi juga menyebutkan ada 12 desa/kelurahan yang menjadi titik langganan banjir di Kecamatan Batang. Seperti Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Karanganyar, Denasri Wetan, Denasri Kulon, Watesalit, Klidang Wetan, Klidang Lor, Proyonanggan Tengah, Karangasem Utara, Kalisalak, dan Kauman.