BATANG, AYOSEMARANG.COM - Pemasangan mustika Masjid Nurul Jamal menjadi momen istimewa desa Kalisalak Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.
Pemasangan mustika tempat ibadah yang sudah berusia ratusan tahun itu, dikerjakan secara gotong royong disaksikan langsung Bupati Batang Wihaji serta Wakil Bupati Suyono pada malam 16 bulan Ramadhan 1443 Hijriyah.
Masjid Nurul Jamal memang terkenal berhubungan erat dengan KH Ahmad Rifai. Seorang pahlawan nasional asal Kabupaten Batang yang juga pendiri organisasi keagamaan Rifaiyah.
Baca Juga: Kelebihan Laptop Huawei MateBook D14 dan D15 yang Wajib Kamu Tahu sebelum Beli
"Kami perkirakan umur masjid ini sudah lebih lama dari kaligrafi dari tokoh nasional KH Ahmad Rifai yang bertanggal 1272 Hijriyah atau 1856 Masehi," kata wakil ketua pembangunan masjid Arif Makruf (48), Senin 18 April 2022 malam.
Awalnya, penduduk setempat mengira bahwa pendiri masjid itu KH Ahmad Rifai pada 1272 H. Tapi ada bukti lain.
Keterangan itu didapatkannya dari dua sumber yaitu ulama kharismatik Maulana Habib Luthfi bin Yahya dan seorang mahasiswa asal Jepang bernama Yumi Sukahara.
Baca Juga: Cara Mengembalikan Kontak Telepon iPhone yang Tak Sengaja Terhapus
"Tahun 1226 H sudah ada Habib Hamid, jadi kami KH Ahmad Rifai dulu datang merehab. Umurnya lebih dari itu," ucapnya.
Ucapan itu dibuktikan dengan data dari desertasi mahasiswa Jepang yang mengupas tentang KH Ahmad Rifai. Mahasiswa Jepang itu membawa catatan dari Universitas Leiden Belanda yang menyebut ada 40 ulama di desa Kalisalak.
Urutan pertama dalam daftar yang didapatkannya bukan KH Ahmad Rifai, melainkan Habib Hamid. Hal itu juga memperkuat bukti bahwa umur masjid sudah lebih tua.
Tidak hanya memasang mustika baru, kini masjid Nurul Jamal juga direhabilitasi total. Namun ada beberapa bagian yang masih asli yaitu soko papat atau tiang empat.
Baca Juga: List HP yang Kebagian Realme UI 3.0, Semua Bug Terhapus
Dalam renovasi masjid, Panitia pembangunan membutuhkan dana Rp 5 miliar untuk merehabilitasi total seluruh bangunan masjid. Saat ini pembangunan sudah menyentuh angka Rp 2 miliar. Pemkab Batang membantu Rp 400 juta.