BATANG, AYOSEMARANG.COM - Lebaran 2022 menjadi momen spesial karena Pemerintah Pusat memperbolehakan masyarakat untuk mudiik.
Keputusan itu, didasari karena sudah menurunya kasus Covid-19.
Jelang lebaran kali ini, masyarakat ramai mempersiapakan sesuatu untuk merayakan hari kemenangan. Salah satunya yang harus ada di momen lebaran yaitu kue kering.
Produsen kue kering kelompok usaha Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Toko Bahasa Mandiri di Desa Kedungmalang, Wonotunggal kebanjiran pesanan.
Baca Juga: H-7 Lebaran, Arus Mudik di Exit Tol Brebes Timur Masih Lengang
Kelompok usaha dari sejumlah eks pekerja migran itu pun harus bisa membuat 50 toples per hari, bahkan harus lembur hingga tengah malam.
"Alhamdulillah tahun ini lebih banyak lagi pesanan dari tahun sebelumnya, bahkan bisa 2 kali lipatnya, tahun kemarin 300an toples, ini sudah ada 600an toples,"tutur salah satu TKM, Siru Ruceh saat ditemui di rumah produksi.
Untuk memenuhi pesanan, setiap anggota TKM ditargetkan harus bisa membuat 50 toples.
"Merekan rumah pada dekat, yo kita lembur sampai jam 12 malam," katanya.
Baca Juga: 5 Titik Rawan Kecelakaan di Kabupaten Brebes, Hati-hati untuk Para Pemudik
TKM lainnya, Sumiyati merasa senang bisa ikut andil dalam usaha bersama ini, dia mengaku mendapatkan berkah dari sisi ekonomi keluarga.
"Alhamdulillah setiap bulan ramadhan hingga lebaran kita banyak kerjakan pesanan, tidak apa-apa lembur karena rumah juga dekat, hasilnya bisa membantu menambah ekonomi keluarga," imbuhnya.
Kue kering yang diproduksi Toko Bahasa ada berbagai macam diantaranya nastar, kue sagu keju, kue kacang, kastangle, putri salju, thumbrin yang dihargai dengan kisaran Rp 25 Ribu hingga Rp 49 Ribu bergantung jenis dan ukurannya.
Selain kue kering Usaha TKM Toko Bahasa Mandiri juga memproduksi beberapa produk seperti pisang kress, kripik, brownies.
Aneka kue basah dan kering, olahan ketela, dan juga wader Crispy sedangkan untuk produk fashion ada tas piring atau tas sulaman dengan mendapatkan pendampingan dari Disnaker Batang.