BATANG, AYOSEMARANG.COM - Jembatan di atas Kali Kuto Desa Madugowongjati Kecamayan Gringsing Batang sudah puluhan tahun tak pernah dapat perbaikan.
Saat ini kondisinya rusak parah dan terancam ambruk.
Dua dari empat pilar penyangga sudah tergerus aliran sungai. Sehingga kondisinya menggantung di sebagian sisi.
Baca Juga: Batang Titik Lelah Pemudik, Puskesmas Siaga 24 Jam, Macet 1 Kilometer Pintu Tol Buka Tanpa Bayar
Kondisi jalan di atas jembatan juga sudah banyak berlubang. Beberapa titik lubang terlihat cukup lebar.
Jembatan besi yang memiliki panjang 110 meter dan lebar 3 meter merupakan akses vital penghubung Desa Madugowongjati menuju jalan raya Pantura.
Kabid Prasarana Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang Endro Suryono menjelaskan, Jembatan Desa Madugowongjati pernah diusulkan perbaikan di tahun 2021, namun terkendala anggaran dari pusat karena pandemi Covid-19. Rencannya tahun 2023 mendapat anggaran melalui dana Alokasi Khusus.
Baca Juga: Beberapa Jalan Protokol di Batang Rusak, Pengguna Jalan Merasa Resah
"Sudah kami anggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), nominalnya mencapai Rp 12 miliar. Itu jadi prioritas pertama insyaallah DAK 2023. Berdasarkan penilaian kami, jembatan itu sangat berpengaruh terhadap aktivitas warga," ucapnya.
Ia mengatakan perbaikan jembatan memang terkendala anggaran karena nilainya cukup besar.
Baca Juga: Kejari Batang Buka Tiga Pelayanan di MPP, Bupati Wihaji: Pelayanan Sudah Capai Puluhan Ribu
"Pemkab pun pernah melakukan perbaikan sementara dengan pemasangan pelat-pelat besi. Dengan dana DAK tahun depan, perbaikan dilakukan secara total," jelasnya
Pembangunan juga dilakukan terhadap jalan kabupaten, Surodadi-Pujut. Nominalnya mencapai Rp 1 miliar. Jalan dan jembatan tersebut membuka akses jalan dari Tersono-Pujut-Surodadi.