Elon Musk Ingin Kembalikan Resep Asli Coca-Cola yang Mengandung Kokain, Ini Sejarah Pembuatannya!

photo author
- Kamis, 28 April 2022 | 21:31 WIB
Cuitan Elon Musk mengenai keinginannya membeli perusahaan Coca-Cola. (tangkap layar Twitter).
Cuitan Elon Musk mengenai keinginannya membeli perusahaan Coca-Cola. (tangkap layar Twitter).

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pernahkah Coca-Cola mengandung kokain? Hal itu kini ramai dibicarakan warganet, usai Elon Musk menginginkan membeli perusahaan Coca-Cola, setehal ia berhasil membeli Twitter.

Pertanyaan apakah Coca-Cola mengandung kokain terlintas, lantaran Elon Musk ingin mengembalikan resep asli Coca-Cola dengan kokain. Itu dikemuakan Musk hari ini, Kamis 28 April 2022 dalam cuitannya.

Cuitan Coca-Cola pernah mengandung kokain juga mendapat banyak respon yag ikut menampilkan foto awal minuman soda tersebut mengandung kokain pada 1894.

Baca Juga: Elon Musk Ingin Beli Coca-Cola, Berseloroh Kembalikan Resep Aslinya

Netizen yang merespon Musk mengatakan, pada era tersebut, Coca-Cola mengandung 3,5 gram kokain di dalam botolnya.

Melansir abplive.com bersumber dari National Institute on Drug Abuse (NIDA), minuman yang terkenal berkarbonasi itu pernah mengandung kokain pada era kokain adalah barang legal di AS.

Minuman cola dibuat tahun 1885, dan ditemukan oleh John Pemberton, seorang apoteker dari Atlanta di negara bagian Georgia, AS. Dikatakan NIDA, Pemberton membuat cola pertama kali dipasarkan sebagai "obat
paten".

Obat paten itu digambarkan Pemberton sebagai "minuman tonik otak dan intelektual", karena bisa menyembuhkan sakit kepala, sakit perut, dan
kelelahan. Minuman itu mengandung kokain, di mana pada zamannya barang adiktif itu masih legal jika dikonsumsi dalam jumlah sedikit.

Baca Juga: Berkoar Kebebasan Berbicara, Elon Musk Terbukti Blokir Akun di Twitter

Kata Coca sendiri berasal dari cocain (kokain), dan Cola dari kacang kola yang mengandung kafein. Coca-Cola, masih menurut NIDA, dibuat dari ekstrak daun kokain.

Seiring berjalannya waktu, 1929, penggunaan zat adiktif kokain mulai ditentang, hingga Coca-Cola menciptakan resep bebas kokain, dan membranding diri sebagai minuman ringan alternatif. Sekarang, menurut NIDA, minuman itu tak mengadung kokain.

Perusahaan Coca-Cola sejak awal hingga kini tak pernah mengakui minuman buatannya pernah mengandung kokain. Diduga, perusahaan tak mau
mengakui lantaran berpotensi melanggar hukum dan merugikan perusahaan.

Itulah jawaban apakah Coca-Cola mengandung kokain, dan mengapa Elon Musk ingin membeli perusahaan tersebut untuk menaruh kokain kembali dalam minuman soda itu. ***

Baca Juga: Usai Beli Twitter, Saham Tesla Anjlok, Harta Elon Musk Merosot

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X