BATANG, AYOSEMARANG.COM - Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki meminta rumah sakit QIM (Qolbu Insan Mulia) yang kini menjadi rumah sakit swasta ternama di Batang untuk tidak pilih - pilih melayani pasine.
Pasalnya, keberadaan rumah sakit visi misinya adalah memberikan pelayanan kesehatan prima kepada seluruh masyarakat yang sakit.
"Oleh karenanya, kami sampaikan bahwa pasien itu bukan saja masyarakat level atas. Tapi juga masyarakat miskin yang harus ada perhatian yang sama. Artinya kalau ada masyarakat miskin di rumah sakit QIM mendapatkan pelayanan yang sama. Jangan bedakan yang bisa bayar dan tidak," kata Pj Lani Dwi Rejeki usai peletakan batu pertama pendirian gedung lantai enam RS QIM, Selasa 31 Mei 2022.
Baca Juga: Diisukan Selingkuh dengan Mimi Bayuh, Asisten Pribadi Raffi Ahmad Buka Suara
Ia pun menyatakan, bahwa rumah sakit QIM saat ini sudah memberlakukan hal itu. Terbukti pada masa pandemi Covid-19, masyarakat yang tidak bisa tertampung atau terlayani di RSUD Kalisari Batang bisa dirujuk ke rumah sakit QIM.
"Kami hanya mengingatkan lagi, bahwa yang sudah dilaksanakan dengan baik agar ditingkatkan lagi, minimal dipertahankan," katanya.
Lani, panggilan akrabnya juga mengatakan, kompetisi tiga rumah sakit di Batang yakni RSUD Kalisari, RSUD Limpung dan RS QIM Batang sangat berdampak positif terhadap pelayanan kepada pasien.
"Kompetisinya sudah bagus, dua rumah sakit sudah tipe C. Tinggal RSUD Limpung yang lagi menunuju tipe C. Artinya ada persaingan yang baik dalam memberikan pelayanan prima kepada pasien. Dari ketersedian dokter spesalis, SDM hingga sarprasnya sudah bagus. Sehingga tidak usah jauh - jauh lagi ke luar Batang kalau mau berobat," tukasnya.
Baca Juga: Sri Suciati Dilantik Jadi Rektor UPGRIS 2022-2026
Sementara Direktur Rumah Sakit QIM, dr Ratna Ismoyowati mengungkapkan, pihaknya selalu mengikuti ketentuan Peratuatan Pemeraintan (PP) 47/2021 tentang penyelenggaraan rumah sakit.
"Kalau seperti yang ditentukan PP 47/2021 rumah sakit QIM harus ditingkatkan. Pandemi Covid-19 ruang isolasi harus 10% dari kapasitas, ruang intensif harus 10 %, maka dari pengalaman itu kita berusaha meningkatkan ke arah itu," katanya.
Pengembangan gedung enam lantai rumah sakit QIM untuk memenuhi kekurangan tersebut. Adapun untuk lokasi lamanya akan di khususkan untuk rawat inap dan ruang penunjang lainya.
"Nanti ruang IGD, Poliklinik, kamar operasi, ICU dan ruang bersalin dan perawatn bayi pindah ke lokasi baru ini. Pembangunan gedung enam lantai kita targetkan awal tahun ini selesai," ungkapnya.
BACA BERITA AYOSEMARANG SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS